hina Ketua MUI, Ini Ancaman dari Nahdiyin
Font: Ukuran: - +
Rais Aam PBNU yang juga ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI),KH Ma’ruf Amin . (Foto: nucare.id)
DIALEKSIS.COM, Jakarta- Kalangan muda Nahdatul Ulama (NU) mendirikan Gerakan Nasional Nahdiyin Bersatu (GN2B) untuk membela para kiai dan ulamanya dari caci maki. Koordinator Nasional GN2B Andi Jamaro Dulung mengatakan, hujatan dan cacian terhadap para kiai yang dituakan kalangan nahdiyin sudah sangat mengganggu.
Belum lama ini, Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin yang juga ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) dicaci dengan kata-kata yang tak pantas. Andi menegaskan, kalangan muda nahdiyin harus turun tangan membela para kiainya yang dicaci."Kami minta mereka menghentikan penghinaan itu dan kalau tidak maka GN2B siap berhadap-hadapan bahkan berperang dengan para penghina itu dengan senjata sekalipun," ujarnya di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (11/4).
Mantan ketua GP Ansor itu menegaskan, pembentukan GN2B bukan semata-mata membela ulama nahdiyin. Sebab, GN2B juga berupaya menjaga ukhuwah islamiah (persaudaraan umat Islam) dan ukhwah wathaniah (keutuhan NKRI). Sebab, kemerdekaan Indonesia juga tak lepas dari peran dan perjuangan para ulama.Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PPP itu mendesak pihak-pihak yang menghina KH Ma’ruf Amin untuk menghentikan tindakan mereka.
GN2B menilai pelecehan, penghinaan dan caci maki kepada KH Ma’ruf Amin justru bertentangan dengan ajaran Islam sendiri.
Pernyataan Andi juga ditujukan kepada pengurus MUI yang menyudutkan KH Ma’ruf Amin. "Jadi, kami minta jajaran pengurus MUI untuk tidak melakukan penghinaan, caci maki, dan pelecahan yang sama terhadap KH. Ma’ruf Amin sebagai pimpinan tertinggi MUI," tegasnya.Jika peringatan itu tidak diindahkan, kata Andi, maka GN2B mendesak agar MUI membersihkan diri dari kelompok-kelompok yang tidak berakhlakul karimah. "MUI itu tempatnya para ulama, maka harus bersih dari orang-orang yang tidak berakhlak," ungkapnya.
Bahkan, GN2B siap berhadap-hadapan dan perang terbuka dengan mengangkat senjata demi harkat dan martabat ulama dan negara. "Kami siap perang jika terus melakukan pelecehan dan penghinaan kepada KH. Ma’ruf Amin," pungkas mantan salah satu ketua PBNU itu.(JPNN)