[

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pemerintah akhirnya memutuskan menaikkan cukai hasil tembakau alias cukai rokok sebesar 12,5% mulai tahun depan. Kebijakan ini dipastikan bakal mengerek naik harga rokok per bungkus di dalam negeri.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan bahwa kebijakan kenaikan cukai rokok tahun depan antara lain memang mempertimbangkan aspek kesehatan masyarakat. Harga rokok yang semakin tinggi diharapkan menurunkan jumlah perokok di dalam negeri.

"Prevalensi perokok secara umum diharapkan menurun dari 33,8% menjadi 33,2% di tahun 2021," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers mengenai kenaikan cukai rokok belum lama ini.

Makin mahalnya harga rokok kemungkinan besar membuat para "ahli hisap" bersungut-sungut. Namun, jika membandingkan harga rokok di beberapa negara lain, para perokok di negeri ini mungkin masih harus bersyukur.

Betapa tidak, jika sebungkus rokok favorit di Indonesia bisa diperoleh "hanya" dengan uang Rp25-30 ribu, maka untuk menebus sebungkus rokok di luar negeri, para "ahli hisap" di sejumlah negara harus merogoh kocek setara ratusan ribu rupiah.

Berikut daftar negara dengan harga rata-rata termahal untuk sebungkus rokok merek populer berisi 20 batang, yang dikutip dari Statista.com:

1. Australia, USD25,12 per bungkus, atau sekitar Rp351.680 (dengan kurs Rp14.000/USD) atau Rp17.500 per batang.

2. Selandia Baru, USD21,13 per bungkus, atau sekitar Rp295.820 atau Rp14.800 per batang.

3. Irlandia, USD15,90 per bungkus, atau sekitar Rp222.600 atau Rp11.100 per batang.

4. Inggris, USD14,25 per bungkus, atau sekitar Rp199.500 atau Rp9.975 per batang.

5. Norwegia, USD13,53 per bungkus, atau sekitar Rp189.420 atau Rp9.400 per batang.

6. Prancis, USD11,78 per bungkus, atau sekitar Rp164.920 atau Rp8.200 per batang.

7. Singapura, USD10,47 per bungkus, atau sekitar146.580 atau Rp7.300 per batang.

8. Amerika Serikat, USD8 per bungkus, atau sekitar Rp112.000 atau Rp5.600 per batang.

Nah, dengan harga segitu, dijamin para perokok bakal sangat perhitungan jika ada teman yang ingin minta rokok, meski cuma sebatang. (SINDOnews)