Rabu, 01 Oktober 2025
Beranda / Berita / ITB-Unimal Teken MoU, Dorong Transformasi Akademik dan Riset di Sumatra

ITB-Unimal Teken MoU, Dorong Transformasi Akademik dan Riset di Sumatra

Rabu, 01 Oktober 2025 10:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

Rektor Unimal, Prof. Dr. Herman Fithra, S.T., M.T., IPM., Asean bersama Wakil Rektor ITB, Prof. Dr. Irwan Meilano, S.T., M.Sc.. Foto: Kolase Dialeksis.com


DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Universitas Malikussaleh (Unimal) kian mantap melangkah menuju kampus riset berkelas nasional. Senin, 29 September 2025, Unimal dan Institut Teknologi Bandung (ITB) menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk percepatan pengembangan akademik, riset, dan penguatan kapasitas kelembagaan.

Rektor Unimal, Prof. Dr. Herman Fithra, S.T., M.T., IPM., Asean.Eng., menyambut kerja sama itu dengan nada optimistis. “Alhamdulillah, ITB dan Universitas Malikussaleh menandatangani MoU untuk percepatan pengembangan Unimal. Ini menjadi langkah besar yang akan mempercepat transformasi kampus ke arah yang lebih berkelas,” ujarnya kepada Dialeksis pasca kunjungan dinas dari ITB. 

Salah satu agenda utama kerja sama adalah dukungan ITB dalam membuka Program Studi Perminyakan di Unimal. Herman menilai langkah ini penting karena Aceh menyimpan potensi besar di sektor minyak dan gas. Keberadaan prodi tersebut diharapkan menjadi motor lahirnya SDM unggul yang siap mendukung industri energi nasional.

Selain itu, Unimal akan memperkuat Laboratorium serta Science and Techno Park (STP). “Pengembangan laboratorium dan STP adalah jantung riset kampus. Melalui fasilitas ini, inovasi yang lahir dari mahasiswa dan dosen bisa langsung berkontribusi pada masyarakat dan dunia industri,” kata Herman.

Program lain yang tak kalah ambisius adalah Program Integrated Sarjana-Magister (PISM). Skemanya, mahasiswa menempuh tiga tahun kuliah di Unimal dan dua tahun di ITB. Dalam lima tahun, lulusan langsung meraih gelar Sarjana dari Unimal dan Magister dari ITB.

Program ini, menurut Herman, hanya mungkin terlaksana karena Unimal telah meraih akreditasi UNGGUL. “Akreditasi unggul bukan sekadar simbol, tetapi pintu masuk bagi Unimal untuk menjalin kolaborasi lebih luas dengan universitas papan atas. PISM adalah salah satu buktinya,” katanya.

Kerja sama dengan ITB, ujar Herman, bukan semata seremoni di atas kertas. Ia melihatnya sebagai momentum kenaikan kelas Unimal dari universitas regional menjadi kampus yang lebih diperhitungkan di tingkat nasional.

“Kami ingin mahasiswa Unimal punya akses pada ekosistem pendidikan terbaik. Dengan jejaring ITB, mahasiswa dan dosen bisa lebih terhubung dengan riset-riset mutakhir dan kolaborasi akademik internasional,” kata Herman.

Ia juga menekankan bahwa langkah ini sekaligus memperkuat posisi Aceh sebagai kawasan yang layak diperhitungkan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 

“Kerja sama ini akan mengangkat marwah Unimal di kancah nasional. Insya Allah, dosen dan mahasiswa kita semakin kompetitif menghadapi tantangan global,” tutupnya.

Sementara itu, Wakil Rektor ITB, Prof. Dr. Irwan Meilano, S.T., M.Sc., menilai kolaborasi ini strategis dalam memperluas jangkauan pengabdian ITB di seluruh Indonesia. 

“ITB melihat kerja sama dengan Unimal sebagai langkah nyata untuk memperkuat ekosistem pendidikan tinggi di Aceh. Dengan potensi sumber daya alam dan energi yang dimiliki Aceh, kami percaya kolaborasi ini akan menghasilkan inovasi riset yang berdampak langsung bagi pembangunan daerah sekaligus memperkuat daya saing nasional,” ujarnya.

Prof Irwan Meilano menambahkan, ITB berkomitmen mendampingi Unimal dalam membangun SDM unggul, khususnya di bidang teknologi, energi, dan pengelolaan sumber daya. 

“Kerja sama ini bukan hanya soal membuka program studi baru, tetapi bagaimana membangun tradisi akademik yang kuat, riset yang berkualitas, dan inovasi yang berdaya guna bagi masyarakat,” kata Tatacipta.

Ia berharap, ke depan Unimal dapat menjadi salah satu pusat keunggulan riset di Sumatra yang berkontribusi bagi Indonesia. “Kami ingin memastikan bahwa mahasiswa dan dosen Unimal mendapatkan akses seluas-luasnya untuk belajar, meneliti, dan berkarya bersama dengan sivitas akademika ITB,” pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Redaksi

Berita Terkait
    riset-JSI
    bpka - maulid