DIALEKSIS.COM | Bireuen - Beredar di media sosial sebuah surat resmi Dinas Pendidikan Aceh Cabang Wilayah Kabupaten Bireuen, tertanggal 5 Mei 2025, terkait kegiatan sosialisasi Seminar Nasional bertajuk “How To Be A Great Teacher”. Surat yang ditujukan kepada Kepala Sekolah dan Guru SMA, SMK, dan SLB se-Kabupaten Bireuen tersebut menginformasikan acara dengan tema “Bagaimana Menjadi Seorang Guru Yang Hebat” atau “The Power of Teacher: Menjadi Guru Yang Berpengaruh dan Inspiratif dalam Mengajar dengan Pendekatan Deep Learning”.
Berdasarkan surat yang ditandatangani oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Aceh Wilayah Bireuen, Abdul Hamid, S.Pd, M.Pd., kegiatan tersebut telah dilaksanakan pada Sabtu, 31 Mei 2025, di Aula Universitas Islam Aceh.
Guna mengklarifikasi informasi yang beredar dan mencegah kesalahpahaman publik, Dialeksis menghubungi langsung Abdul Hamid pada Minggu (1/6/2025). Beliau memberikan penjelasan tegas dan komprehensif mengenai esensi surat tersebut.
"Pertama dan terutama, perlu ditegaskan bahwa surat ini bersifat himbauan dan informasi semata, bukan instruksi wajib atau perintah yang mengikat," tegas Abdul Hamid saat dikonfirmasi Dialeksis.
Beliau menjelaskan bahwa tujuan utama pengiriman surat adalah untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para pendidik guna meningkatkan kapasitas dan kompetensi mereka.
"Kedua kegiatan seminar ini bermuatan pengetahuan yang sangat berharga, untuk menambah khazanah ilmu para guru dan mendorong peningkatan kapasitas pengajaran mereka ke arah yang lebih baik dan lebih relevan di masa depan," jelas Abdul Hamid.
"Saya ingin menekankan sekali lagi, tidak ada kewajiban mutlak bagi guru untuk hadir. Keikutsertaan sepenuhnya bersifat sukarela. Konsekuensinya, jika ada guru yang tidak dapat berpartisipasi karena alasan tertentu, sama sekali tidak ada sanksi atau tindakan administratif apa pun yang akan dikenakan," tambahnya dengan lugas.
Abdul Hamid juga menyoroti keselarasan kegiatan ini dengan agenda pembangunan pendidikan yang lebih luas.
"Seminar ini sejalan dan mendukung visi serta misi strategis Bapak Presiden Republik Indonesia dan Bapak Gubernur Aceh dalam memajukan dunia pendidikan, khususnya di tanah rencong ini. Kami percaya, guru-guru yang terus terinspirasi dan meng-upgrade keilmuannya adalah ujung tombak utama untuk mewujudkan pendidikan Aceh yang unggul, berkarakter, dan mampu menjawab tantangan zaman," paparnya.
Lebih lanjut, Abdul Hamid menambahkan,"materi 'Deep Learning' yang diangkat sangat relevan dengan kebutuhan pedagogis kontemporer. Ini bukan sekadar metode, tapi filosofi pengajaran yang mendorong pemahaman mendalam, kreativitas, dan berpikir kritis siswa kompetensi esensial di abad 21. Seminar ini adalah wujud komitmen kami menyediakan wadah pengembangan profesional berkelas bagi guru, tanpa paksaan, tetapi dengan semangat kolaborasi untuk kemajuan bersama."
Dengan penjelasan resmi ini Abdul Hamid, berharap publik terutama kalangan diluar para pihak yang belum mengerti utuh dapat selanjutnya dapat memahami maksud sebenarnya di balik surat tersebut sebagai ajakan partisipatif untuk pengembangan diri, bukan sebagai perintah wajib yang bersifat memaksa.