Kepala BNPT Bertemu Pengurus FKPT dan Mitra Deradikalisasi di Aceh, Silaturahmi Kebangsaan
Font: Ukuran: - +
Peserta Silahturahmi Kebangsaan dengan Pengurus FKPT dan Mitra Deradikalisasi berfoto bersama, Banda Aceh, Rabu (24/2/2021). Foto: Ist
DIALEKSIS.COM | Aceh - Peserta Silahturahmi Kebangsaan dengan Pengurus FKPT dan Mitra Deradikalisasi berfoto bersama, Banda Aceh, Rabu (24/2/2021). Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H. bersama dengan Deputi bidang pencegahan, perlindungan dan deradikalisasi serta deputi Bidang penindakan dan pembinaan kemampuan menggelar kegiatan silaturahmi kebangsaan dengan pengurus FKPT dan mitra deradikalisasi Provinsi Aceh di Banda Aceh pada Rabu (24/2).
Acara ini merupakan penguatan program deradikalisasi BNPT baik terhadap mitra deradikalisasi maupun mitra BNPT yang telah kembali ke masyarakat. Adapun tujuan dari acara ini adalah mendengar pengalaman, masukan serta keluh kesah dari pengurus FKPT dan melihat seberapa efektif program kegiatan deradikalisasi berjalan.
Baca juga: Cegah Isu Radikalisme di Medsos, BNPT dan FKPT Aceh Gelar Kegiatan Sosialisasi
“Kedatangan ini guna menyerap informasi terkait dinamika dalam masyarakat terutama dalam hal mengantisipasi agar potensi radikal intoleran dan yang mengarah pada kejahatan terorisme bisa tidak ada lagi,” ungkap Boy Rafli dalam pidato pembukaannya.
Ketua FKPT Provinsi Aceh, Dr. Kamaruzaman Bustaman Ahmad mengatakan Provinsi Aceh masuk ke dalam kategori sedang menuju tinggi perihal intoleransi berdasarkan penelitian yang dilakukan FKPT Provinsi Aceh. Ada 4 hal yang mempengaruhi kategori tesebut, yakni penyebaran berita hoax, pemanfaatan kebijakan Syariat Islam Aceh sebagai pintu masuk kelompok garis keras, isu politik yang disambungkan dengan isu agama serta masalah regional terutama di negara-negara Asia Tenggara.
Selain pengurus FKPT, mitra deradikalisasi juga turut memberikan pertanyaan seputar program deradikalisasi, akses untuk melanjutkan pendidikan hingga menceritakan pengalamannya tentang social punishment yang masih ia terima hingga saat ini.
Baca juga: Kearifan Lokal di Aceh Bisa Tangkal Potensi Radikalisme
Guna merespons setiap masukan dan pengalaman yang dibagikan pengurus FKPT dan mitra deradikalisasi, Kepala BNPT Boy Rafli juga mengapresiasi setiap usaha yang dilakukan pengurus FKPT Provinsi Aceh dalam mendukung upaya penanggulangan terorisme yang dilakukan BNPT. Mantan Kadiv Humas Polri ini juga mengatakan peran media sosial yang luar biasa dalam upaya pencegahan preventif.
"Literasi digital bagi masyarakat agar menggunakan media sosial dengan bermartabat. Menjadikan nilai-nilai hukum dan nilai etika sebagai dasar menggunakan media sosial”, ujar Boy Rafli Amar.
Pada kesempatan yang sama Kepala BNPT juga turut mengatakan pentingnya dialog dengan mahasiswa guna mencegah terpaparnya mahasiswa dari paham radikalisme. Pemahaman kebangsaan dirasa sangat dibutuhkan mahasiswa agar memiliki pemahaman yang sama tentang Pancasila.
Perbedaan yang berpotensi melahirkan kondisi ketidaknyamanan dapat dirubah menjadi kondusif dengan diskusi dan dialog. Radikal intoleran tidak sejalan dengan nilai-nilai bangsa dan nilai-nilai Pancasila. Ideologi kekerasan dalam propagandanya sering menggunakan teks agama guna mempengaruhi pendengar.
Itulah alasan mengapa BNPT dan masyarakat harus selalu memiliki kerja sama yang baik agar potensi kekerasan dan propaganda jaringan teroris tidak semakin membesar. Menjalin mitra dengan masyarakat salah satunya FKPT. Dukungan FKPT dan Mitra Deradikalisasi diharapkan dapat membantu BNPT dalam mencegah keterpaparan masyarakat akan paham radikal. Harapannya FKPT disemua daerah dapat menjalin semangat kerja sama, semangat toleransi dan semangat persaudaraan guna mendukung terciptanya Indonesia yang aman dan damai [sindonews.com].
- Polda Aceh Pastikan Bangunan Terbakar di Aceh Jaya Bukan Musala
- Nasir Djamil Harap Pemerintah Aceh Jadikan Dayah Sebagai 'Pague Gampong'
- Limbah Tambang Emas Ilegal di Aceh Selatan, YARA: Jangan Kambing Hitamkan Rakyat
- TA Khalid Serahkan 209 Ton Benih Padi Kepada Korban Banjir Aceh Utara, Aceh Timur dan Aceh Tamiang