Ibadah umrah. Foto: Nora/Dialeksis

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Ketua Umum DPP Aliansi Pengusaha Haramain Seluruh Indonesia (Asphirasi), Amaludin, mengeluarkan himbauan mengenai kondisi keberangkatan jamaah umrah bulan Syawal.

Amaludin menyampaikan keprihatinannya atas kesulitan yang dihadapi oleh anggota dalam mendapatkan visa keberangkatan bulan Syawal. 

"Melihat kondisi perhari ini pada tanggal 15 April 2024, banyak laporan dari anggota yang mulai kesulitan untuk mendapatkan visa keberangkatan bulan Syawal," ujar Amaludin dalam keterangan tertulis diterima Dialeksis.com, Kamis (18/4/2024). 

Untuk itu, Asphirasi menghimbau agar anggota untuk memeriksa kembali jadwal keberangkatan pada bulan Syawal dan memastikan apakah semua grup telah mendapatkan visa atau belum. 

Amaludin juga menyoroti kenaikan harga visa yang mencapai 300 USD, sementara tidak ada jaminan dari muasasah terkait mendapatkan visa karena kuota harian yang terbatas.

"Dalam beberapa muasasah yang sudah kami survey saat ini, harga mencapai 300 USD/visa dan dengan kenaikan harga tersebutpun belum ada jaminan dari muasasah mendapatkan visa karena kuota harian yang terbatas," tambahnya. 

Atas kondisi ini, Asphirasi menghimbau kepada anggota untuk menyampaikan opsi kepada calon jamaah umrah bulan Syawal untuk dijadwalkan ulang atau menunda keberangkatan di musim umrah selanjutnya. 

Selain itu, anggota juga diminta untuk berkoordinasi dengan pihak maskapai dan hotel untuk dijadwalkan ulang.

Asphirasi menekankan pentingnya keselamatan dan kenyamanan bagi jamaah umrah serta mengantisipasi agar tidak terlalu besar kerugian akibat dari situasi yang tidak terduga.