MAFINDO mewakili Indonesia di acara konferensi internasional WHO
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pendiri dan Presidium MAFINDO, Harry Sufehmi mengatakan, Hoaks COVID-19 sangat serius, karena bisa menyebabkan kematian. Ditambah dengan masih rendahnya literasi digital masyarakat kita, tanpa melakukan verifikasi, orang langsung menyebarkan informasi karena niatnya ingin melindungi teman atau keluarganya.
Presidium MAFINDO, Harry Sufehmi menyebutkan, informasi yang salah, justru bisa membahayakan atau menimbulkan kepanikan yang tidak perlu. Persebaran hoaks COVID-19 dan vaksinasinya berimplikasi serius dalam beberapa hal, seperti mengaburkan prosedur pencegahan dan pengobatan.
“Selain itu berbagai hoaks tersebut merusak kepercayaan publik terhadap otoritas kesehatan negara, media massa, dan para ilmuwan. MAFINDO melalui tim pemeriksa faktanya telah secara mendalam melakukan bongkar hoaks lebih dari 1110 hoaks terkait COVID-19 sejak Januari 2020,” ujar Harry Sufehmi.
Harry Sufehmi menambahkan, MAFINDO adalah organisasi yang berbasis kerelawanan dengan 12 tim profesional dan sekitar 95 ribu lebih pengikut, serta relawan yang tersebar di lebih dari 20 kota di Indonesia. MAFINDO juga melakukan periksa fakta dan pengembangan teknologi terkait penanganan hoaks.
Dalam melakukan edukasi terkait literasi digital dan inokulasi terkait hoaks, serta vaksinasi COVID-19 yang saat ini juga menjadi perhatian khusus di Indonesia. MAFINDO menyadari sepenuhnya pentingnya kecepatan dan deteksi hoaks pada masa pandemi ini.
“Antara lain penanganan terkait hoaks melalui WA, Media Social Listening disertai alat dan perangkat pendukung yang bisa mendeteksi ancaman hoaks yang potensial, tidak hanya menjadi “pemadam kebakaran” atas adanya hoaks saja,” kata Harry Sufehmi.