Moeldoko Sebut Peristiwa Poso Bukan Persoalan Agama
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kondisi keamanan di Poso, Sulawesi Tengah menjadi sorotan usai peristiwa teror dilakukan oleh Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Beberapa tokoh agama di Poso, bertemu dengan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Tengah bertemu dengan Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta, Rabu (16/6). Pada pertemuan itu, Moeldoko meminta agar masyarakat Poso tidak mudah terpancing provokasi.
"Masyarakat jangan mudah terprovokasi. Apa yang terjadi di Poso bukan persoalan agama," kata Moeldoko dalam keterangannya, Rabu (16/6/2021).
Moeldoko meminta FKUB terus memberikan perhatian untuk memperkuat soliditas antar tokoh beragama. Sosialisasi ke masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh MIT juga harus terus dilakukan.
"Karena tidak ada satu agama pun yang membenarkan pembunuhan maupun kekerasan," ujar Moeldoko.
Ketua FKUB Sulawesi Tengah KH Zainal Abidin menyampaikan, saat ini kondisi di Poso sudah aman dan terkendali. Masyarakat, disebut Zainal, sudah menyadari bahwa konflik tersebut bukanlah persoalan agama tapi kelompok kriminal.
Kekerasan yang dilakukan kelompok MIT, kata Zainal, sebenarnya intensitasnya sudah sangat kecil. "Namun kelompok ini melakukan dengan cara sadis dan kejam mencoba menarik perhatian dunia," katanya Zainal.
Diketahui, MIT pada Selasa, 11 Mei 2021, pukul 07.30 WITA, membunuh empat orang di Desa Kalimago. Pascapembunuhan itu, pihak kepolisian mengimbau warga agar tetap tenang dan tetap melaksanakan kegiatan seperti biasanya.
Tim Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya membentuk tiga tim dalam melakukan pengejaran sembilan anggota teroris MIT yang tersisa dalam daftar pencarian orang (DPO).
Tiga tim itu terdiri atas tim pengejar, tim sekat, dan tim kegiatan preventif untuk warga Poso agar tidak terganggu dari kegiatan DPO MIT Poso tersebut.
"Untuk masyarakat ada tim preventif agar masyarakat tidak terganggu dengan kegiatan para teroris ini," kata Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Supranoto, seperti dilansir Antara, Senin (31/5/2021).[Detik]