Pengamat curiga ada oknum bermain disumur Minyak Ilegal
Font: Ukuran: - +
Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia, Yusri Usman
(Foto: swamedium)
DIALEKSIS.COM- Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman mengungkapkan kecurigaannya terhadap maraknya pengoperasian sumur minyak ilegal di Indonesia. Sebab, seharusnya pengawasan dilakukan aparat hukum bersama pemerintah setempat.
"Ternyata, banyak juga itu bisa berlangsung ilegal karena ada oknum yang terlibat," ujarnya sebagaimana dilansir JPNN, Kamis (26/4/2018).
Karena itu, Yusri mengharapkan Mabes Polri turun langsung untuk menertibkan kasus sumur ilegal.
"Ini jadi momentum untuk ditertibkan semua pengelolaan sumur tua di Indonesia ini. Karena jika dikelola tidak mengikuti standar yang benar, bisa menimbulkan bencana," tegasnya. Selain itu, penadah minyak dari sumur ilegal milik warga harus diusut.
"Makanya kalau itu ilegal, penampungnya harus dikejar juga. Biasanya sudah ada itu penampungnya. Mereka yang modalin. Berapa liter berapa barel, lalu dibayar," ungkap Yusri.
Biasanya, penadah itu mengumpulkan minyak hingga volumenya besar, lalu dijual ke kilang. Atau diekspor ke Singapura untuk diolah menjadi BBM.
"Bisa juga kadang-kadang di beberapa tempat mereka disuling. Tapi, kan kualitas BBM-nya jauh dari standar Pertamina," tuturnya.
Alat yang dipakai dalam pengeboran juga sederhana. Terkadang sama dengan alat untuk pengeboran air.
Padahal, rig minyak memiliki alat monitor tekanan gas, kandungan gas, maupun deteksi lumpur pengeboran, sedangkan pengeboran air tidak memiliki alat itu
mayoritas sumur ilegal di Indonesia merupakan sumur bekas zaman Belanda yang sudah ditutup. Sumur-sumur tersebut kemudian dibuka kembali oleh warga. Lapangan tersebut pun dulu jauh dari perkampungan. Kemudian, karena perkembangan penduduk, lapangan tersebut kini dekat dengan permukiman.
"Dulu sumur-sumur tua itu kan reservoirnya dangkal. Artinya, kalau dibor 100-200 meter itu sudah keluar minyaknya. Kadang-kadang di bawah itu juga sudah keluar minyaknya," papar Yusri. Sumur tua tersebut memang tersebar di seluruh Indonesia, mulai Blora, Jambi, Sumatera Selatan, hingga Aceh.
Sebelumnya diberitakan Insiden ledakan sumur minyak ink terjadi pada Rabu (25/4) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Saat itu, masyarakat di sana ramai-ramai mengambil minyak mentah dari salah satu sumur milik warga. Tiba-tiba, ledakan terjadi dan api menyambar puluhan orang. Korban jiwa sejauh ini dilaporkan meninggal sebanyak 20 orang. (ibi/mai/JPG/vir/c5/ang/jpnn)