kip lhok
Beranda / Berita / Pertamina Temukan Gas di Lepas Pantai Kaltim

Pertamina Temukan Gas di Lepas Pantai Kaltim

Selasa, 08 Juni 2021 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Jakarta - PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) melalui anak perusahaannya Pertamina Hulu West Ganal menemukan gas di sumur Eksplorasi Maha-2 di blok West Ganal yang terletak di lepas pantai Kalimantan Timur.

Pertamina melakukan eksplorasi tersebut melalui joint venture dengan participant interest 30% bersama Eni West Ganal Ltd. sebagai operator (40%) dan Neptune Energy West Ganal B.V. (30%).

Maha-2 adalah sumur eksplorasi-appraisal laut dalam (deep water) yang merupakan bagian dari komitmen pasti kegiatan pemboran di blok West Ganal. Pemboran dimulai pada 16 April 2021 dan mencapai kedalaman akhir 2.970 meter dengan kedalaman air 1.115 meter pada 12 Mei 2021.

"Maha-2 berhasil menemukan Gas Hydrocarbon dengan ketebalan 43 meter dan karakteristik reservoir yang sangat baik di level umur Pliocene," kata Senior Manager Relations Pertamina Hulu Indonesia Farah Dewi dikutip dari keterangan tertulis, Senin (7/6/2021).

Dari hasil production test yang dibatasi oleh surface facility diperoleh pencatatan aliran gas sebesar 34 mmscfd yang merupakan salah satu penemuan besar (big fish) sumber daya gas dan pertama di tahun 2021 oleh PHI.

Rencananya produksi gas dari lapangan Maha ini akan disambungkan ke dalam fasilitas Jangkrik Floating Production Unit (FPU). Dengan demikian dapat memaksimalkan sinergi dan optimisasi waktu dan biaya pengembangan fasilitas subsea.

Penemuan itu dinilai sangat penting dalam mendukung pencapaian target produksi Indonesia 1 mmbopd minyak dan 12,3 bcfpd gas di tahun 2030 yang sejalan dengan strategi Pertamina dalam membangun strategic partnership dan pengembangan migas laut dalam.

"Tahun 2020 PHI mencatatkan kinerja positif dengan realisasi produksi minyak sebesar 51,9 mbopd dan realisasi produksi gas sebesar 728 mmscfd. PHI sebagai Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina terus berkomitmen melakukan pemboran dengan prioritas pada aspek HSSE dan operational excellence untuk menjaga keberlanjutan operasi dan produksi migas kedepan," tambahnya.[Detik]

Keyword:


Editor :
M. Agam Khalilullah

riset-JSI
Komentar Anda