Beranda / Berita / Prof. Agussabti: Rencana Keuangan untuk Swasembada Pangan Aceh

Prof. Agussabti: Rencana Keuangan untuk Swasembada Pangan Aceh

Sabtu, 08 Februari 2025 14:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Ratnalia

Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si., IPU, Wakil Rektor 1 Universitas Syiah Kuala sekaligus Dosen Pertanian. Foto: Dialeksis.com


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Di tengah dinamika sektor pertanian nasional, Aceh tengah menggencarkan upaya membangun perencanaan keuangan yang strategis guna mendorong kemandirian swasembada pangan. Langkah ini diyakini dapat mengoptimalkan potensi komoditi unggulan dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang ada, sebagai bekal menghadapi persaingan global.

Dalam sebuah diskusi bersama jurnalis Dialeksis, Sabtu (08/02/2025) di salah satu warung kopi Banda Aceh, Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si., IPU, Wakil Rektor 1 Universitas Syiah Kuala sekaligus Dosen Pertanian, menegaskan bahwa perencanaan keuangan merupakan fondasi utama dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan.

“Perencanaan keuangan yang matang tidak hanya menyangkut alokasi dana dan investasi, tetapi juga mencakup peningkatan kapasitas sumber daya manusia untuk mengelola keuangan secara efektif,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa potensi komoditi lokal seperti padi, kopi, dan kakao harus ditangani dengan pendekatan yang terintegrasi.

“Optimalisasi potensi komoditi harus berjalan seiring dengan penguatan akses pembiayaan bagi para petani serta dukungan terhadap inovasi teknologi. Hal ini akan membuka peluang untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing produk pertanian Aceh,” jelas Prof. Agussabti yang juga Ketua Forum Wakil Rektor I Perguruan Tinggi Negeri Badan Kerja Sama (PTN BKS) Wilayah Barat.

Lebih lanjut, beliau menggarisbawahi pentingnya sinergi antara pemerintah, akademisi, dan pelaku usaha dalam menyusun kebijakan yang mendukung sektor pertanian.

“Kolaborasi antar berbagai pihak merupakan kunci untuk menciptakan ekosistem pertanian yang tidak hanya responsif terhadap dinamika pasar, tetapi juga mampu mempertahankan kemandirian pangan dalam jangka panjang,” tambahnya.

Selain itu, ia juga menekankan bahwa perencanaan keuangan dalam sektor pertanian harus mencakup efisiensi usaha tani di tingkat petani serta reinvestasi di bidang pangan hulu-hilir.

“Tidak cukup hanya dengan pengelolaan dana yang baik, tetapi juga harus ada reinvestasi, baik dalam pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan dan penyuluhan, maupun dalam infrastruktur yang mendukung ketahanan pangan,” jelasnya.

Strategi perencanaan keuangan yang terarah di bidang pertanian, menurut Prof. Agussabti, diharapkan dapat menjawab berbagai tantangan yang dihadapi oleh sektor pertanian di Aceh, khususnya target swasembada pangan.

“Dengan pengelolaan keuangan yang lebih efisien, diharapkan tidak hanya dapat meningkatkan produksi pangan lokal, tetapi juga memperkuat posisi Aceh dalam mendukung ketahanan pangan nasional,” tegasnya.

Dengan demikian, upaya ini tak hanya sekadar membangun infrastruktur keuangan, saran lain disampaikan Prof Agussabti pentingnya mengendepankan fondasi bagi peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang akan menjadi ujung tombak swasembada pangan di Aceh. Langkah strategis ini merupakan refleksi dari komitmen pemerintah dan akademisi dalam mendorong pertumbuhan sektor pertanian yang berwawasan ke depan.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI