Sabtu, 26 April 2025
Beranda / Berita / Rektor Unaya Dr. Nurlis Kecam Penahanan Tunjangan Serdos: Tak Manusiawi!

Rektor Unaya Dr. Nurlis Kecam Penahanan Tunjangan Serdos: Tak Manusiawi!

Jum`at, 25 April 2025 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

DIALEKSIS.COM | Aceh - Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XIII Aceh hingga kini belum menyalurkan tunjangan Sertifikasi Dosen (Serdos) untuk 81 dosen di Universitas Abulyatama (Unaya). Padahal, tunjangan tersebut seharusnya cair setiap tanggal 10 bulanan. Rektor Unaya, Dr. Nurlis Effendi, menegaskan bahwa hak dosen telah terabaikan. 

“Ini hak dosen. Apakah mereka sengaja memperkeruh situasi? Ini tindakan zalim,” ujarnya di Banda Aceh, Jumat (24/4/2025).

Nurlis menekankan bahwa tunjangan Serdos merupakan hak personal dosen yang berkaitan langsung dengan prestasi dan apresiasi negara. “Sertifikasi dosen diakui negara melalui tunjangan ini. Mengapa hak itu ditahan? Sungguh keterlaluan,” tambahnya.

Ia juga menyayangkan sikap LLDIKTI Aceh yang diduga mengaitkan persoalan Serdos dengan konflik internal di Unaya. 



“Ini tidak profesional. Apa hubungan konflik kampus dengan profesionalisme dosen? Kenapa justru melibatkan dosen dalam konflik?” tegas Nurlis.

Menurutnya, LLDIKTI Aceh justru ikut memperuncing situasi dengan menempatkan diri di pusaran konflik. “Lembaga yang seharusnya memberi solusi malah memperkeruh keadaan,” kritiknya.

Nurlis menduga sikap ini dipengaruhi oleh Kepala LLDIKTI Aceh, Dr. Rizal Munadi. “Inilah akar masalahnya. Kami sudah dua kali datang secara resmi, bahkan didampingi dosen dan mahasiswa, untuk membahas penyelenggaraan Unaya. Namun, respons mereka tidak jelas,” paparnya.

Dalam pertemuan tersebut, LLDIKTI Aceh disebut mengakui legalitas Yayasan Abulyatama Aceh sebagai penyelenggara Unaya berdasarkan Keputusan Kemendikbudristek Nomor 304/KPT/I/2019 tertanggal 30 April 2019. 

“Mereka menunjukkan data valid, termasuk dokumen yang kami rekam,” jelas Nurlis.

Namun, pihak rektorat sebelumnya (demisioner) dianggap tidak menerima fakta tersebut. “Mungkin terlalu nyaman dengan jabatan hingga sulit melepasnya. Sayangnya, keinginan mereka didukung oleh sikap Kepala LLDIKTI Aceh,” ungkap Nurlis.

Nurlis juga menyoroti sikap pasif Rizal Munadi dalam meredakan konflik yang sempat memicu kekerasan fisik hingga korban jiwa. 

“Hingga kini, LLDIKTI tidak mengambil tindakan. Mereka malah menahan tunjangan dosen. Gerakan ini terstruktur dan sistematis. Ini bukan membangun pendidikan, tapi merusaknya,” tandasnya.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI