Rabu, 02 April 2025
Beranda / Berita / TTI Desak Wali Kota Banda Aceh Percepat Perbaikan Jalan Rusak Tanpa Tunggu Koordinasi BPJN

TTI Desak Wali Kota Banda Aceh Percepat Perbaikan Jalan Rusak Tanpa Tunggu Koordinasi BPJN

Minggu, 30 Maret 2025 09:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Ratnalia

Kondisi jalan di Jalan Rama Setia Lampaseh. Foto: Kolase Dialeksis


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Transparansi Tender Indonesia (TTI) mendesak Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh untuk segera mengambil langkah konkret memperbaiki jalan-jalan rusak di wilayah kota tanpa menunggu koordinasi dengan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Aceh. Hal ini disampaikan menyusul kondisi sejumlah ruas jalan di ibu kota Provinsi Aceh yang dinilai mengancam keselamatan pengguna, terutama saat musim hujan.

Nasruddin Bahar, Koordinator TTI, menegaskan bahwa mayoritas jalan yang rusak parah berstatus jalan provinsi dan jalan kabupaten/kota, sementara jalan nasional masih dalam kondisi baik. 

“Jalan nasional hanya memiliki satu dua lubang kecil dan belum membahayakan. Namun, jalan provinsi dan kota seperti di daerah Merduati, tepatnya di belakang Kantor BSI menuju Simpang Rama Setia Lampaseh, kondisinya sangat memprihatinkan. Jika hujan turun, pengendara motor berisiko terjebak lubang besar,” ujarnya dalam keterangan melalui Dialeksis, Minggu (30/03/2025).

Menurut Nasruddin, perbaikan jalan di Banda Aceh harus menjadi prioritas karena fasilitas ini digunakan masyarakat setiap hari. “Masyarakat membayar pajak kendaraan bermotor, dan mereka berhak mendapat jalan yang layak. Jika jalan masih rusak, program apa pun yang digagas Wali Kota akan kehilangan makna,” tegasnya.

TTI meminta Pemko Banda Aceh mengalokasikan anggaran khusus untuk perbaikan jalan berlubang, terlepas dari status jalan tersebut. “Koordinasi dengan Pemerintah Aceh penting karena banyak jalan rusak adalah jalan provinsi. Tapi, masyarakat tidak peduli birokrasi yang mereka mau adalah jalan diperbaiki secepatnya,” tambah Nasruddin.

Ia juga mengkritik anggaran triliunan rupiah di Aceh yang belum mampu menjawab persoalan dasar seperti infrastruktur jalan. “Banda Aceh adalah miniatur Aceh. Jika jalan di ibu kota masih berlubang, citra Aceh secara keseluruhan akan terpuruk. Keberhasilan Wali Kota harus diukur dari kualitas fasilitas umum, bukan sekadar turun ke lapangan saat banjir,” tegasnya.

Pihaknya mencontohkan kondisi jalan di Lampaseh Kota yang sudah mencapai tahap mengkhawatirkan. “Ini darurat. Pemko harus bertindak sekarang juga sebelum terjadi kecelakaan fatal,” imbau Nasruddin.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI