USK Jadi Panggung Revolusi AI Indonesia
Font: Ukuran: - +
USK gelar Workshop UNESCO tentang Penilaian Kesiapan AI Indonesia. Foto: for Dialeksis.com
DIALEKSIS.COM | Aceh - Departemen Informatika FMIPA Universitas Syiah Kuala (USK) menjadi tuan rumah Workshop Konsultatif UNESCO tentang Metodologi Penilaian Kesiapan AI (RAM AI) di Indonesia. Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara UNESCO, KOMINFO, USK, dan KORIKA (Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial).
Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan, menegaskan komitmen universitas dalam mendukung perkembangan teknologi di Indonesia. "Kami bangga menjadi tuan rumah acara penting ini yang berfokus pada etika dan tata kelola AI," ujarnya. Marwan menekankan bahwa AI membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan dan industri, namun memerlukan kesiapan matang dalam infrastruktur, SDM, dan strategi implementasi.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Aceh, Marwan Nusuf, B.HSc M.A, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor.
"Dengan sinergi antara pemerintah, akademisi, dan sektor swasta, kita bisa memastikan perkembangan AI di Indonesia berjalan sesuai prinsip etika dan tanggung jawab sosial," katanya.
Presiden KORIKA, Prof. Dr. Ir. Hammam Riza, M.Sc, IPU., menyebut workshop ini sebagai langkah strategis mempersiapkan Indonesia mengadopsi AI. Ia juga menyambut baik penandatanganan MoA antara KORIKA dan FMIPA USK, serta IA antara KORIKA dan Departemen Informatika USK.
Dekan FMIPA USK, Prof. Dr. Taufik Fuadi Abidin, S.Si, M.Tech, menjelaskan bahwa sejak 2019, Departemen Informatika telah mempersiapkan talenta AI dengan membuka Program Studi Magister Kecerdasan Buatan. Pada 2024, Kementerian Kominfo bekerja sama dengan USK menyediakan 20 beasiswa penuh untuk mahasiswa baru S2 AI yang lolos seleksi.
Workshop ini menampilkan tiga pembicara utama: Undral Ganbaatar (UNESCO), Aries Kusdaryono (Kemenkominfo), dan Adya Danaditya (KORIKA). Selain penyampaian materi, peserta juga terlibat dalam pengisian kuesioner dan diskusi mendalam. Kegiatan ini bertujuan mengumpulkan data untuk laporan penilaian kesiapan AI di Indonesia oleh UNESCO.