Beranda / Data / BMKG Aceh Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Akibat Siklon Tropis

BMKG Aceh Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Akibat Siklon Tropis

Selasa, 17 Desember 2024 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Nasyithah Az Zahra Lubis, Pengamat Meteorologi dan Geofisika BMKG Aceh. Foto: ugm.ac.id


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Aceh mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi gelombang tinggi di perairan Sabang–Banda Aceh dan Aceh Besar–Meulaboh. Gelombang setinggi 2,5 hingga 4,0 meter diperkirakan akan terjadi hingga Kamis, 19 Desember 2024.

“Kondisi ini dipicu oleh keberadaan bibit siklon tropis 91B yang terpantau di Laut Andaman, tepatnya di 92,63°BT dan 6,02°LU,” ujar Nasyithah Az Zahra Lubis, Pengamat Meteorologi dan Geofisika BMKG Aceh, di Banda Aceh, Senin (16/12).

Menurut Nasyithah, bibit siklon tropis tersebut menciptakan daerah belokan angin dan konvergensi di wilayah Aceh, yang kemudian meningkatkan tinggi gelombang di sejumlah perairan. Selain itu, gelombang dengan kategori sedang (1,25–2,5 meter) juga diprediksi terjadi di perairan Aceh Barat Daya–Simeulue, Aceh Singkil–Pulau Banyak, perairan Selatan Simeulue, hingga perairan Utara Pidie Jaya–Aceh Besar.

Nasyithah menegaskan bahwa kondisi ini dapat membahayakan berbagai aktivitas pelayaran, terutama bagi perahu nelayan dan kapal kecil lainnya.

“Perahu nelayan akan terganggu jika kecepatan angin mencapai 15 knot dengan gelombang setinggi 1,25 meter. Kapal tongkang juga berisiko jika angin mencapai 16 knot dan gelombang mencapai 1,5 meter, sedangkan kapal feri dapat terancam jika angin mencapai 21 knot dengan gelombang hingga 2,5 meter,” jelasnya.

BMKG mengimbau masyarakat pesisir, khususnya nelayan dan operator kapal penyeberangan, untuk meningkatkan kewaspadaan. Jika tidak ada keperluan mendesak, masyarakat diimbau untuk menunda aktivitas berlayar hingga kondisi cuaca kembali normal.

“Kami mengharapkan masyarakat terus memantau informasi resmi dari BMKG dan menghindari aktivitas berlayar apabila situasi belum kondusif,” kata Nasyithah.

Peringatan ini menjadi penting mengingat perairan Aceh merupakan jalur vital bagi aktivitas ekonomi dan transportasi, terutama bagi nelayan tradisional dan layanan kapal penumpang. BMKG terus memantau perkembangan cuaca dan memastikan informasi terbaru dapat diakses oleh masyarakat secara cepat dan akurat. [Ant]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI