Arus Besar Pendukung Partai Masyumi di Aceh, Benarkah?
Font: Ukuran: - +
Reporter : Redaksi
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Banyak partai politik bermunculan menjelang perhelatan Pemilu 2024 yang direncanakan. Salah satu yang menyita perhatian publik adalah keberadaan Partai Masyumi, kembali hadir mewarnai dinamika politik nasional. Tidak main-main, manuver mereka telah berhasil meraih simpatik masyarakat Indonesia.
Untuk keberadaan perwakilan Partai Masyumi di lokal Provinsi Aceh, tim Dialeksis.com menelusuri sepak terjangnya melalui wawancara eksklusif bersama Ketua DPW Partai Masyumi Provinsi Aceh, Dr. H. Darni M Daud, MA di tengah kesibukannya mengurus partai. Berikut ini petikan wawancaranya.
Apa yang mengilhami sehingga munculnya ide gagasan pendirian Partai Masyumi ini?
Ini bukan partai lokal, tetapi partai nasional yang lahir sejak tahun 1943 dan tahun 1945 sudah mulai aktif. Jadi ini memang kebutuhan bangsa, supaya kita tidak terganggu oleh anasir-anasir kiri yang membahayakan bagi republik ini.
Jadi sekarang Masyumi memanggil semua generasi baru untuk bangkit kembali, membangun partai yang memang mengarah untuk menjaga kedaulatan republik ini.
Jika tidak dilakukan, menurut Anda apa yang terjadi?
Jika ini tidak dilakukan, eksistensi Indonesia dalam bahaya karena tidak ada lagi yang serius dan berniat di hati nurani menjaga keutuhan dan kedaulatan Indonesia.
Apa yang sudah dilakukan Partai Masyumi wilayah Aceh?
Jadi di Aceh, saya selaku ketua DPW juga mendukung penuh apa yang dicanangkan DPP melalui visi dan misinya. Termasuk agenda serta strategi pemenangan partai ke depannya.
Alhamdulillah kita sekarang sedang melaksakan taurah, yaitu untuk mengenalkan Partai Masyumi ke khalayak luas, baik di Indonesia maupun Aceh sendiri. Untuk itu dibutuhkan dukungannya dari seluruh elemen masyarakat Aceh tanpa terkecuali. Saya kira luar biasa, cukup bagus dan dari seluruh Aceh hadir ke sini. Padahal ini sudah hari ketiga.
Keberadaan secara kelembagaan Partai Masyumi di Aceh?
Saya selaku ketua DPW berkeyakinan bersama jajaran pengurus DPW Partai Masyumi untuk bekerja dan mewujudkan visi dan misi yang membawa perubahan positif masyarakat Aceh di seluruh aspek kehidupan, khususnya pembangunan, kesejahteraan, dan keagamanan.
Disini kita secara kelembagaan partai bahu membahu di kepengurusan untuk mewujudkan mimpi dan cita-cita bersama sesuai visi dan misi yang dijadikan pondasi berpartai tentunya.
Ada kaitan Partai Masyumi dengan penduduk Aceh yang mayoritas?
Sangat kental sekali kaitannya. Mengapa, karena Aceh bumi serambi mekkah, nilai - nilai ke-Islaman sangat kuat disini. Apalagi penduduknya mayoritas Islam. Maka eksistensi Islam sangat dirasakan di Aceh, karena seluruh kehidupan masyarakat Aceh sangat menjunjung tinggi agama Islam.
Sejarah mencatat kontribusi Aceh terhadap republik ini sangat luar biasa dari segi pendirian negara, termasuk munculnya gerakan pembentukan negara Islam. Intinya eksistensi Masyumi di republik ini ingin menjalankan baldatun thoyyibatun wa rabbhun ghaffur.
Jadi memang tujuan kita sangat mulia supaya ke-Indonesiaan yang telah dipondasikan oleh para pendahulu republik dapat diteruskan dan insyaallah ke depan menjadi lebih baik.
Guna mewujudkan visi dan misi, apakah struktur Partai Masyumi sudah terbentuk di seluruh Indonesia termasuk di Aceh sampai kabupaten hingga kecamatan?
Kita sangat yakin di Aceh maupun di seluruh provinsi di Indonesia sudah terbentuk struktur kepengurusan, dan kecamatan sudah hampir selesai semuanya. Dukungannya luar biasa. Ini sesuatu yang memang sangat membahagiakan kita semuanya.
Jadi kita ada satu keyakinan dan kita lihat dari dinamikanya saat kami ke daerah-daerah, dimana faktanya sambutan dari berbagai kalangan itu sungguh luar biasa.
Bagaimana Anda melihat para pesaing partai politik lainnya di Indonesia?
Walaupun banyak pesaing partai lainnya, kami tetap terus berjuang dan bekerja meraih kepercayaan dan simpatik pemilih di Indonesia termasuk mandat saya dan teman di Aceh harus bekerja maksimal meraih suara pemilih di Aceh.
Jika kita pakai peribahasa bijak dari masyarakat Aceh, "boh jok boh geulangan, boh teudok taboh nan". Maksudnya dari penjelasan pribahasa itu, banyak partai selama ini yang tidak dirasakan manfaatnya bagi masyarakat dan apalagi banyak konflik-konflik di antara mereka.
Kami yakin walau di Aceh ada partai lokal, namun keberadaan Partai Masyumi di Aceh bersifat inklusif yang bisa membangun kebersamaan dan kesatuan sejalan cita-cita bersama.
Dalam target di Aceh, berapa kursi di perjuangkan pada saat Pemilu ke depannya?
Kita berharap bisa mencapai 60 persen dukungan dan tentu kursi bisa dihitung sendiri nanti, di tingkat nasional ada yang bilang 4. Saya mau adakan sampai 7 kursi. Mudah-mudahan dari 13 yang biasa itu, mudah-mudahan ini kita bisa capai. Tentu bisa lebih bisa kurang, tetapi target dan perhitungan kami itu sungguh sangat rasional dari apa yang kami lihat.
Mudah mudahan tidak ada gelombang politik lain dan kalau ini semua berjalan, kami rasa Masyumi insyaallah trennya sangat positif dan ini sungguh sangat membahagiakan kita semua.
Itu artinya, posisi Masyumi sebagai sebuah partai politik tidak bisa dianggap remeh, dimana saja basis suara?
Tentu basis utamanya adalah kalangan ulama, intelektual, generasi milenial, terutama di institusi pendidikan khususnya pendidikan agama termasuk dalam dunia dayah dan pesantren.
Mereka kan memang kita tahu selama ini telah dilibatkan, baik langsung ataupun tidak dalam politik. Namun, apa yang terjadi sekarang, kalau melihat realita belum mencerminkan keinginan mereka semua, maka mereka beralih perhatiannya ke Masyumi.
Masyumi ini bukan hanya partai tempo dulu, tetapi partai hari ini dan ke depan, insyaallah. Mohon dukungan dan doa kita semua. [RED]