kip lhok
Beranda / Dialog / Eksklusif: Kadistanbun Aceh Bercerita Soal Latar Belakang Lahirnya Program Gepeuaman

Eksklusif: Kadistanbun Aceh Bercerita Soal Latar Belakang Lahirnya Program Gepeuaman

Jum`at, 19 Agustus 2022 13:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Kadistanbun) Aceh, Ir. Cut Huzaimah, MP. [Foto: IST] 


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah Aceh melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh telah meluncurkan Program Gerakan Produktivitas Lahan Sawah Pra Tanam (Gepeuaman) sebagai salah satu upaya peningkatan produktivitas lahan sawah.

Program kegiatan yang mulai diluncurkan pada Selasa, 14 September 2021 lalu di Gampong Jumphoih Adan, Kecamatan Mutiara Timur, Kabupaten Pidie ini dapat menjadi harapan sekaligus tantangan dalam mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan di Aceh.

Banyak pihak yang mendukung dan mengapresiasi hadirnya program Gepeuaman Distanbun Aceh, baik masyarakat, Pakar kesuburan tanah, Akademisi Fakultas Pertanian dan pihak-pihak lainnya.

Untuk mendalami ide gagasan munculnya program Gepeuaman tersebut, sebagai inisiator sekaligus Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Kadistanbun) Aceh, Ir. Cut Huzaimah, MP melalui komunikasi via Dialeksis.com, Jumat (19/8/2022) berhasil berbincang-bincang santai namun serius. Berikut isi petikan wawancaranya, simak isinya...

Apa yang melatarbelakangi dan ide terbentuknya program Gepeuaman?

Ide itu muncul karena kami melihat, menurunnya tingkat kesuburan lahan yang terjadi akibat penggunaan pupuk kimia secara massif sehingga berdampak kepada penurunan tingkat produksi.

Apa tujuan utama dari program Gepeuaman?

Tujuannya untuk mengembalikan kesuburan tanah sawah yang rusak akibat penggunaan pupuk kimia dan pestisida kimia yang terus menerus.

Apa target jangka pendek dan panjang yang ingin dicapai dari program Gepeuaman?

Target jangka pendek, Distanbun Aceh memberikan sosialisasi program ini ke seluruh kabupaten/kota dan sudah membuat demplot di 3 kabupaten. Sedangkan program jangka panjang, seluruh kabupaten/kota diharapkan bisa menerapkan program Gepeuaman.

Bagaimana metode dan sistem penerapan program Gepeuaman terhadap petani di kabupaten/kota?

Yaitu dengan cara mensosialisasikan program ini kepada petani untuk menggunakan pupuk organik dan mengurangi penggunaan pupuk kimia, melatih petani untuk membuat pupuk organik sendiri dengan bahan organik di sekitarnya.

Apa kebijakan yang dibuat untuk memaksimalkan pencapaian program Gepeuaman kepada masyarakat tani?

Untuk tahap awal, kami memfasilitasi petani dengan memberikan pupuk pembenah tanah sebanyak 4 liter/ha. Kemudian, kami menganjurkan kepada petani untuk tidak lagi membakar jerami di sawah, jerami merupakan salah satu sumber organik bagi lahan sawah.

Bagaimana secara tupoksi Dinas Pertanian di kabupaten/kota dalam menyukseskan program Gepeuaman?

Tugas pihak Dinas Pertanian di kabupaten/kota yaitu sebagai garda terdepan melalui penyuluh dan petugas lapangan untuk mensosialisasikan program Gepeuaman kepada petani. Hal itu sebagai upaya untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia, melatih petani untuk membuat pupuk organik sendiri dengan bahan organik yang ada di sekitar mereka.

Apakah ada surat perintah khusus kepada Dinas Pertanian kabupaten/kota untuk menerapkan program Gepeuaman sehingga mengoptimalkan pencapaian target visi program tersebut?

Kita tidak buat surat khusus, namun dalam setiap pertemuan kita sosialisasikan kepada para pihak baik itu penyuluh, petugas kabupaten/kota tentang kegiatan ini sehingga dapat diteruskan di tingkat lapangan kepada petani. (Nor)

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda