Rabu, 24 September 2025
Beranda / Berita / Dunia / 110 Investor Tiongkok Hadiri Investasi Strategis Lewat Indonesia-Southern China Business Forum

110 Investor Tiongkok Hadiri Investasi Strategis Lewat Indonesia-Southern China Business Forum

Rabu, 24 September 2025 16:30 WIB

Font: Ukuran: - +

110 peserta dari berbagai perusahaan Tiongkok berpartisipasi pada forum "Indonesia - Southern China Business Forum (ISCBF)" yang diselenggarakan oleh KJRI Guangzhou pada Senin (22/9/2025) di Guangzhou, Provinsi Guangdong, Tiongkok. [Foto: KJRI Guangzhou]


DIALEKSIS.COM | Guangzhou - Sebanyak 110 peserta dari berbagai perusahaan Tiongkok berpartisipasi pada forum "Indonesia - Southern China Business Forum (ISCBF)" yang diselenggarakan oleh KJRI Guangzhou pada Senin (22/9/2025) di Guangzhou, Provinsi Guangdong, Tiongkok. 

Forum yang didukung oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Beijing dan HSBC Indonesia tersebut bertujuan utama untuk memetakan peluang investasi Indonesia dan menarik investor Tiongkok, khususnya di sektor-sektor yang menjadi prioritas Pemerintah Indonesia yaitu ketahanan pangan, energi baru, dan hilirisasi komoditas.

Sejumlah Kementerian dan Lembaga hadir sebagai pembicara, yaitu Kementerian Luar Negeri RI, Danantara Indonesia, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Beijing, IIPC Beijing, dan HSBC Indonesia. ISCBF 2025 berfokus untuk mempromosikan Danantara dan memperkenalkan posisi strategis sejumah kawasan industri utama di Indonesia dalam menjamin investasi asing di Indonesia, yaitu Kawasan Ekonomi Khusus Batang, Kawasan Industri Kendal, i-Sentra Lamongan, dan Wiraraja Indonesia.

Dalam sambutan pembukaan, Konsul Jenderal RI Guangzhou, Dr. Ben Perkasa Drajat menekankan peran penting Tiongkok Selatan dalam hubungan dan kerja sama dengan Indonesia di berbagai sektor. Pada 2024, Tiongkok Selatan berkontribusi dalam sepertiga nilai total perdagangan kedua negara yaitu sebesar 47,5 miliar dolar AS dan lebih dari sepertiga nilai total investasi Tiongkok ke Indonesia yang mencapai 8,1 miliar dolar AS. 

“Tiongkok Selatan juga memiliki konektivitas udara terkuat dengan Indonesia karena kedekatan geografis. Tercatat 59 penerbangan langsung dari Guangzhou ke kota-kota besar di Indonesia,” tegas Konsul Jenderal RI.

“Indonesia menjadi tempat yang tepat untuk berbisnis saat ini karena ekonomi yang dinamis, reformasi kebijakan dan lemudahan berbisnis, lokasi yang strategis dan konektivitas yang baik, dan transisi hijau dan digital", Dubes RI Beijing, Djauhari Oratmangun menambahkan di depan peserta pengusaha Tiongkok yang hadir dalam sambutannya.

Direktur Jenderal Hubungan Ekonomi dan Kerja Sama Pembangunan, Daniel Tumpal Simanjuntak, Kemenlu RI dalam sambutan kuncinya menekankan mandat dari Presiden RI kepada Kemenlu RI untuk mengoordinasikan, menyinergikan, dan menjalankan kebijakan luar negeri termasuk kerja sama ekonomi. 

Untuk mengarahkan pertumbuhan ekonomi melalui investasi strategis, Presiden RI membentuk Danantara yang mengelola dana kekayaan negara melalui investasi strategis di sektor prioritas yang mendorong daya saing global.

Wakil Presiden Investasi Danantara intinya menjelaskan visi dari Danantara sebagai pengelola aset BUMN yang berkontribusi bagi ekonomi nasional melalui penciptaan lapangan kerja. 

Peluang investasi bagi calon investor antara lain di sektor mineral, energi terbarukan, infrastruktur digital, serta pengelolaan sampah menjadi energi guna menjawab tantangan isu pengelolaan sampah di Indonesia yang semakin meningkat.

Di sela-sela ISCBF telah dilakukan penandatanganan kerja sama program kemitraan antara “Bersama Halal Madani” dan “Overseas Prominent Brand” Tiongkok terkait sertifikasi halal. Tercatat sejumlah potensi kerja sama di sektor investasi perkebunan dan pengolahan biji coklat dan waste-to-energy.

ISCBF merupakan kegiatan tahunan KJRI Guangzhou yang diselenggarakan sejak tahun 2022 untuk mempromosikan peluang kerja sama investasi Indonesia dengan Tiongkok Selatan. 

Wilayah Tiongkok Selatan memiliki posisi penting dalam kerja sama bilateral Indonesia-Tiongkok yaitu antara lain sebagai pintu masuk produk ekspor unggulan Indonesia, termasuk produk UMKM; rumah bagi investor utama RRT di sektor teknologi komunikasi, ekosistem kendaraan listrik, manufaktur pintar, dan kesehatan seperti Huawei, BYD, CNGR, CATL, OPPO, Tencent, ZTE, TCL, BGI, dll.; dan hubungan people-to-people yang kuat sebagai asal sebagian besar besar wisatawan Tiongkok. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
bpka - maulid