Sebuah perusahaan remediasi menyebarkan ledakan di permukaan tumpahan minyak setelah pipa Keystone pecah di Mill Creek di Washington County, Kansas, Kamis (8/12/2022). [Foto: Radio Kyle Bauer/KCLY/KFRM melalui AP]

DIALEKSIS.COM | Dunia - Sistem pipa Keystone ditutup oleh operator TC Energy setelah tumpahan minyak melepaskan sekitar 14.000 barel ke sungai kecil di Washington County, Kansas.

Sistem mentransfer minyak antara Kanada dan AS. Kru mampu mengontrol migrasi hilir minyak pada Kamis (8/12/2022) malam. Perencanaan perbaikan sedang dilakukan seperti penilaian garis pantai, menurut TC Energy. Pemantauan kualitas udara berkelanjutan juga telah dikerahkan, kata perusahaan itu.

Shutdown darurat dikeluarkan Kamis (8/12/2022) pagi setelah penurunan tekanan yang terdeteksi dalam sistem. TC Energy mengatakan akan melakukan penyelidikan penuh atas akar penyebab insiden tersebut dan bekerja sama dengan regulator.

Badan Perlindungan Lingkungan mengirim dua koordinator regional ke tempat kejadian. TC Energy juga memobilisasi kru respons cepat yang berasal dari Steele City, Nebraska, untuk memulai penahanan dan pengendalian sumber, menurut EPA. Washington County berjarak sekitar 20 mil di selatan Steele City, Nebraska.

Menurut EPA, tidak ada dampak yang diketahui terhadap sumur air minum atau publik, tetapi air permukaan Mill Creek telah terkena dampaknya.

Menteri Transportasi AS Pete Buttigieg mengatakan lembaganya sedang memantau dan menyelidiki kebocoran Keystone.

"Administrasi Keselamatan Pipa dan Bahan Berbahaya kami telah mengeluarkan Perintah Tindakan Korektif yang mengharuskan penutupan segmen yang terkena dampak, analisis penyebabnya, dan tindakan keselamatan lainnya," kata Buttigieg dalam tweet Jumat (9/12/2022)

TC Energy mengatakan segera mengaktifkan prosedur tanggap daruratnya dan telah menetapkan pemantauan lingkungan, termasuk pemantauan udara sepanjang waktu. Masih belum jelas apa yang menyebabkan tumpahan itu.

"Kami akan mengawasi operasi respons TC Energy untuk memastikan pembersihan yang tepat dan mengevaluasi penyebab insiden tersebut," pungkas EPA. [ABCNews]