DIALEKSIS.COM | Jakarta - Wabah virus corona yang menghantam hampir seluruh dunia membuat para peneliti berlomba dengan waktu untuk mencari pengobatan dan vaksin COVID-19 yang sampai saat ini belum ada obatnya. Saat ini China sendiri tengah berjuang mencegah gelombang kedua COVID-19.

Terlepas dari hal tersebut, ada titik terang untuk mengatasi pandemi ini. Di China, situs berita lokal China Daily mengumumkan dua jenis vaksin virus Corona COVID-19 tengah diuji coba ke manusia.

Vaksin tersebut dikembangkan oleh Wuhan Institute of Biological Product yang terkait dengan perusahaan farmasi milik negara atau China National Pharmaceutical Group milik negara, serta Sinovac Research and Development Co, Ltd, di ibukota China, Beijing.

Kedua kandidat vaksin tersebut memiliki virus yang inactive, atau partikel virus Corona yang tidak lagi menyebabkan penyakit.

Laporan Organisasi Kesehatan Dunia menjabarkan tertanggal 11 April, 70 vaksin mencegah COVID-19 tengah dikembangkan di seluruh dunia. Setiap tim mengambil pendekatan yang berbeda dengan menggunakan materi genetik virus corona sebagai partikel dasar.

Mengutip NewsWeek, pada bulan lalu, perusahaan biofarmasi China CanSino Biologics memulai uji klinis untuk vaksin COVID-19 Ad5-nCoV menggunakan RNA, atau informasi genetik dari coronavirus.

Meskipun para ahli di seluruh dunia berusaha membuat vaksin, proses pembuatannya relatif panjang. Dr. Anthony Fauci dari direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID) mengatakan pengembangan vaksin setidaknya butuh satu sampai satu setengah tahun. (Im/detik)