kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / 31 Umat Syiah Tewas Terinjak saat Peringatan Asyura di Karbala

31 Umat Syiah Tewas Terinjak saat Peringatan Asyura di Karbala

Kamis, 12 September 2019 08:31 WIB

Font: Ukuran: - +

Muslim Syiah Irak mengikuti ritual Asyura dalam memperingati 10 Muharram di Kota Suci Karbala, Irak. [Foto: AFP/Getty Images/standard.co.uk]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Sedikitnya 31 umat Syiah tewas terinjak kerumunan massa dalam peringatan Hari Asyura di Kota Karbala, Irak, Selasa (10/9/2019) lalu.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Irak mengatakan dalam kejadian itu 100 orang mengalami cedera. Dia juga mengingatkan jumlah korban tewas bisa meningkat, seperti dilansir BBC Indonesia, Rabu (11/9/2019).

Peristiwa maut itu dilaporkan berlangsung tatkala seorang peziarah jatuh tersandung selagi ratusan ribu umat Syiah lainnya sedang melangsungkan prosesi ibadah.

Akan tetapi, beberapa pejabat keamanan mengatakan kepada kantor berita Associated Press, insiden tersebut bermula ketika jembatan pejalan kaki tiba-tiba roboh.

Setiap tanggal 10 Muharram dalam kalender Islam, jutaan umat Syiah berziarah ke Karbala, Irak, untuk mengikuti peringatan Asyura.

Bagi umat Syiah, Asyura merupakan peringatan atas wafatnya Imam Hussein, cucu Nabi Muhammad, dalam pertempuran pada 680 setelah Masehi.

Peringatan tersebut ditandai dengan ritual berduka dan rekonstruksi peristiwa wafatnya Imam Hussein.

Salah satu ritual adalah 'lari Tuwairij'. Pada ritual itu, para peziarah berlari menuju Masjid Imam Hussein guna mengenang pelarian adik Hussein, Abbas, dari Desa Tuwairij ke Karbala guna menyelamatkan Hussein dalam pertempuran abad ke-7.

Sejumlah insiden pernah terjadi dalam peringatan Asyura. Pada 2004, lebih dari 140 orang tewas dalam serangkaian pengeboman di Karbala dan Baghdad. 

Tahun berikutnya, sedikitnya 965 peziarah tewas di sebuah jembatan yang melintasi Sungai Tigris di ibu kota Irak, Baghdad. 

Hal ini terjadi karena para peziarah dilanda kepanikan setelah ada rumor mengenai keberadaan pengebom bunuh diri.(me/BBCIndonesia)

Keyword:


Editor :
Makmur Emnur

riset-JSI
Komentar Anda