Afghanistan Tawarkan Gencatan Senjata 3 Bulan dengan Taliban
Font: Ukuran: - +
Dialeksis.com - Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mendeklarasikan gencatan senjata sementara selama tiga bulan dengan Taliban.
Namun, ia memberi catatan bahwa gencatan itu akan ia pertahankan selama Taliban juga mematuhinya.
"Saya sekali lagi mengumumkan gencatan senjata mulai besok [Senin (20/8)] sampai [peringatan] Maulid Nabi selama Taliban juga melakukannya," kata Ghani, dikutip dari AFP, Minggu (19/8).
Diketahui, peringatan maulid nabi tahun ini jatuh pada 21 November. Sementara, peringatan Iduladha akan dilakukan dua hari lagi.
Pengumuman itu dilakukan setelah Taliban melancarkan serangan besar-besaran terhadap ibukota provinsi Ghazni.
Sebelumnya, pemerintah Afghanistan dan Taliban sempat melakukan gencatan senjata tiga hari dalam rangka Idulfitri, pada Juni.
Jeda tiga hari itu membuat ribuan pemberontak masuk ke kota-kota di Afghanistan dan bahkan merayakannya bersama para tentara pemerintah.
Ghani melanjutkan bahwa pihakna sudah menghapus "semua rintangan" menuju perdamaian setelah berkonsultasi dengan para ulama, partai politik, dan kelompok masyarakat sipil.
"Kami menyerukan kepada pimpinan Taliban untuk menyambut keinginan warga Afghanistan untuk perdamaian abadi dan nyata, dan kami mendesak mereka untuk bersiap-siap untuk perundingan perdamaian berdasarkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam," tuturnya.
Pengumuman ini segera disambut di wilayah dekat Pakistan, area yang telah lama dituding melindungi para pejuang Taliban dan pemimpinnya.
Selain itu, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pun menyambut pengumuman itu dan mendorong Taliban melakukan hal yang sama.
"Saya mendorong Taliban untuk menunjukkan kepedulian mereka terhadap warga Afghanistan dengan menghormati [seruan gencatan senjata] itu," cuitnya.
Di kalangan warga Afghanistan, pengumuman ini menuai respons beragam.
"Kita seharusnya tidak memohon perdamaian dengan Taliban. Saya berjanji, jika saya melihat ada [pejuang] Taliban memakan es krim di Kabul, saya akan memukulnya dengan batu," tulis pengguna Facebook Rahman Ahmadi.
Warga lainnya lebih optimistis menyambut upaya perdamaian sementara ini.
"Sekarang terserah kepada Taliban untuk mengambil kesempatan terbaik demi perdamaian dan keamanan di Afghanistan ini," cuit M. Shafiq Hamdam. (CNN)