Jum`at, 30 Mei 2025
Beranda / Berita / Dunia / APSC Council Ke-29: Indonesia Tegaskan Kepemimpinan di ASEAN, Dorong Kerjasama Hadapi Tantangan Global

APSC Council Ke-29: Indonesia Tegaskan Kepemimpinan di ASEAN, Dorong Kerjasama Hadapi Tantangan Global

Selasa, 27 Mei 2025 19:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, menyampaikan capaian signifikan ASEAN dalam melaksanakan Blueprint Pilar Politik dan Keamanan ASEAN 2025, yang kini telah mencapai realisasi 99,6 persen. [Foto: polkam.go.id]


DIALEKSIS.COM | Kuala Lumpur - Indonesia kembali menegaskan peran strategisnya sebagai motor penggerak di kawasan Asia Tenggara dalam menghadapi tantangan global. Dalam Pertemuan ke-29 ASEAN Political-Security Community (APSC) Council yang digelar di Kuala Lumpur, Indonesia menyampaikan komitmen kuat memperkuat ketahanan dan kerja sama politik-keamanan ASEAN.

Deputi Bidang Koordinasi Politik Luar Negeri Kemenko Polhukam, Mohammad Koba, menyatakan bahwa Indonesia siap menindaklanjuti hasil-hasil pertemuan tingkat tinggi, termasuk menyosialisasikan Strategic Plan APSC 2026–2045 yang akan menjadi arah kerja sama keamanan kawasan selama dua dekade ke depan.

ā€œKami akan memastikan hasil APSC Council ini diimplementasikan secara konkret, bekerja sama lintas kementerian dan lembaga,ā€ ujar Koba yang dilansir pada Selasa (27/5/2025).

Sementara itu, Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, menyampaikan capaian signifikan ASEAN dalam melaksanakan Blueprint Pilar Politik dan Keamanan ASEAN 2025, yang kini telah mencapai realisasi 99,6 persen.

ā€œKeberhasilan ini menjadi landasan kuat memperkuat solidaritas ASEAN dalam menghadapi megatrend global dan dinamika geopolitik,ā€ tegas Menlu Sugiono.

Tantangan Baru: AI, Infrastruktur Bawah Laut, dan Sistem Otonom

Dalam pertemuan ini, para menteri juga membahas isu-isu baru yang berpotensi menjadi tantangan keamanan kawasan, seperti perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI), keamanan infrastruktur bawah laut, serta penggunaan sistem otonom.

Indonesia juga mendorong penguatan kerja sama penegakan hukum melalui mekanisme investigasi bersama dan Mutual Legal Assistance (MLA) untuk menangani kejahatan lintas negara.

Tak hanya itu, Indonesia kembali mengangkat pentingnya ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) sebagai strategi utama menjaga kawasan yang stabil, terbuka, dan inklusif.

Pertemuan yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Malaysia sebagai Ketua ASEAN 2025 ini dihadiri seluruh Menteri Luar Negeri negara anggota ASEAN, kecuali Myanmar yang hadir hanya pada tingkat non-politis. Timor Leste, yang saat ini masih berstatus sebagai pengamat, juga turut serta. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
hardiknas