kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Arab Saudi Batasi Kuota Visa Umroh, Asphurindo Himbau Pemilik Travel Ambil Langkah Antisipatif

Arab Saudi Batasi Kuota Visa Umroh, Asphurindo Himbau Pemilik Travel Ambil Langkah Antisipatif

Kamis, 18 April 2024 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Umrah. Foto: Nora/Dialeksis

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sejak tanggal 8 April 2024, resmi diberlakukan kuota visa umroh harian sebanyak 2500 per hari untuk seluruh dunia. 

Keputusan ini diambil oleh otoritas Kerajaan Arab Saudi dengan tujuan untuk mengatur jumlah jemaah yang melakukan ibadah umroh. Namun, kebijakan ini menimbulkan berbagai tantangan bagi calon jamaah umroh, khususnya di Indonesia.

Menyikapi hal ini, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Haji Umrah dan Inbound Indonesia (Asphurindo), Luqman Nyak Neh, menegaskan bahwa jumlah kuota visa umrah harian akan terus dikurangi setiap hari oleh pihak berwenang Saudi. Situasi ini berpotensi menyebabkan jemaah tidak mendapatkan visa umroh karena kuota yang terbatas.

Selain itu, terjadi lonjakan harga visa umroh yang signifikan, mencapai 300 USD per visa, akibat dari kuota yang terbatas. Hal ini semakin mempersulit calon jamaah umroh untuk merencanakan perjalanan ibadah mereka.

Selain tantangan terkait kuota visa, masyarakat juga dihadapkan pada kenaikan nilai tukar dolar yang signifikan, mencapai IDR 16.200 per 1 USD. Situasi ini memperumit perencanaan perjalanan umroh yang memerlukan biaya dalam mata uang asing.

Dalam menghadapi potensi gangguan perjalanan akibat situasi konflik antara Iran dan Israel, Asphurindo menghimbau seluruh anggotanya untuk melakukan langkah-langkah antisipatif, seperti melakukan perhitungan ulang harga paket umrah, memberikan opsi kepada calon jamaah untuk menunda keberangkatan ke musim umroh berikutnya, dan berkoordinasi dengan pihak maskapai dan hotel untuk mengatur ulang jadwal perjalanan.

“Selain itu, pelaku travel haji umroh dan wisata Muslim juga dihimbau untuk bersiap menghadapi potensi pembatalan tour ke negara-negara di sekitar Arab Saudi. Konflik di Timur Tengah telah menyebabkan gangguan serius pada industri penerbangan, dengan sejumlah maskapai besar mengumumkan perubahan jadwal operasional,” ungkapnya. 

Namun demikian, ia menekankan pentingnya memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah umroh, sesuai dengan komitmen dan tujuan awal asosiasi. 

“Semua langkah yang diambil bertujuan untuk kemaslahatan dan keselamatan bersama, serta diharapkan agar penyelenggara perjalanan ibadah umrah dan jamaah diberi kemudahan dalam melaksanakan ibadah mereka,” tutupnya. 

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda