kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / AS dan Taliban Akan Tandatangani Kesepakatan pada 29 Februari 2020

AS dan Taliban Akan Tandatangani Kesepakatan pada 29 Februari 2020

Minggu, 23 Februari 2020 12:05 WIB

Font: Ukuran: - +

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo. (Foto: Departemen Luar Negeri AS)


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo mengumumkan bahwa sebuah kesepakatan antara Washington dan kelompok militan Taliban Afghanistan akan ditandatangani pada 29 Februari 2020 mendatang. Kesepakatan itu diharapkan akan membuka jalan untuk mengakhiri perang terpanjang yang pernah diikuti AS.

Kesepakatan itu menyerukan penarikan bertahap semua pasukan AS dari Afghanistan, sebagai imbalan jaminan dari Taliban bahwa kelompok itu tidak akan membiarkan wilayah Afghanistan digunakan untuk terorisme. Taliban juga akan berpartisipasi dalam proses rekonsiliasi dengan kelompok-kelompok Afghanistan lainnya.

"Perundingan intra-Afghanistan akan dimulai segera setelah itu, dan akan membangun langkah fundamental untuk menetapkan gencatan senjata yang permanen dan komprehensif serta peta jalan politik mendatang bagi Afghanistan,” kata Pompeo dalam pernyataan bersama yang dilansir VOA, Minggu (23/2/2020).

Suatu upacara penandatanganan akan didahului dengan pengurangan kekerasan selama tujuh hari mulai Sabtu, 22 Februari, tengah malam, dan akan dipantau oleh semua pihak dalam konflik tersebut. Semua pihak telah mengklarifikasi bahwa mereka berhak menanggapi kalau diserang.

Periode itu seharusnya menjadi langkah membangun kepercayaan, selain sebagai pengukur apakah Taliban memiliki kontrol penuh atas pasukan tempur mereka.

“Kedua pihak kini akan menciptakan situasi keamanan yang tepat sebelum tanggal penandatangan perjanjian, mengundang para utusan senior dari berbagai negara dan organisasi untuk turut hadir dalam upacara penandatanganan,” demikian disampaikan Taliban dalam pernyataannya.

Upacara itu akan diselenggarakan di Ibu Kota Qatar, Doha, di mana Taliban memiliki kantor politik tidak resmi, dan di mana kedua pihak terlibat dalam perundingan sangat meletihkan selama hampir 18 bulan.

Dalam tahap pertama, AS diperkirakan akan mengurangi kekuatannya dari 13.000 tentara yang saat ini ditempatkan di Afghanistan menjadi sekira 8.600 orang. Barnett Rubin, pakar mengenai Afghanistan yang memberi nasihat kepada pemerintah AS mengenai kebijakan di negara itu, mengatakan, penarikan penuh AS akan dikaitkan dengan perkembangan di lapangan. (Im/okezone)



Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda