Australia Tunjuk Utusan Khusus Tangani Antisemitisme
Font: Ukuran: - +
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese umumkan utusan khusus untuk memerangi antisemitisme. [Foto: Instagram/albomp]
DIALEKSIS.COM | Dunia - Australia telah menunjuk utusan khusus untuk memerangi antisemitisme dan menjaga “kohesi sosial”, di tengah meningkatnya ketegangan masyarakat terkait perang Gaza-Israel.
Perdana Menteri Anthony Albanese mengumumkan pengacara dan pengusaha Jillian Segal akan berkonsultasi dengan tokoh masyarakat dan pakar diskriminasi untuk memberi nasihat kepada pemerintah.
Hal ini mengikuti jejak negara-negara seperti AS, Kanada, Yunani dan Inggris, yang semuanya memiliki posisi serupa selama bertahun-tahun.
"Utusan khusus untuk mengatasi Islamofobia juga akan segera ditunjuk," tambah Albanese.
Konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah telah menjadi isu politik yang bergejolak di Australia. Hal ini mengakibatkan protes dari komunitas Muslim dan Yahudi, serta peningkatan tajam dalam Islamofobia dan antisemitisme.
Militer Israel melancarkan kampanye untuk menghancurkan kelompok Hamas yang menguasai Gaza sebagai tanggapan atas serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Israel selatan pada tanggal 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan 251 lainnya disandera.
Lebih dari 38.000 warga Palestina telah terbunuh di Gaza akibat serangan Israel, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di wilayah tersebut.
“Warga Australia sangat prihatin dengan konflik ini, dan banyak yang dirugikan. Di saat seperti ini, warga Australia harus bersatu, bukan terpecah belah,” kata Albanese pada hari Selasa (9/7/2024).
Pemerintah Australia mendukung solusi dua negara, dan setelah serangan tanggal 7 Oktober dengan keras mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri.
Namun dalam beberapa bulan terakhir, mereka semakin menyuarakan keprihatinan mengenai kampanye militer negara tersebut di Gaza, termasuk setelah seorang pekerja bantuan Australia tewas bersama enam orang lainnya dalam serangan udara Israel.
Partai Buruh yang berkuasa di Australia juga mengalami peningkatan ketegangan, dengan salah satu senator pekan lalu mengundurkan diri dari partainya karena sikapnya terhadap perang.
Fatima Payman mengatakan dia telah "diasingkan" setelah melanggar peraturan partai dan memilih menentang pemerintah dalam mendukung mosi yang menyerukan pengakuan negara Palestina. [bbc]
- Diduga Diserang Buaya, Pencarian Anak Masih Dilakukan di Australia Utara
- Kapolri dan Kepala Kepolisian Australia Bahas Kerja Sama Penegakan Hukum Transnasional
- Bandara Perth Batalkan Penerbangan Domestik dan Internasional, Ribuan Penumpang Terlantar
- Skandal Penerbangan Hantu, Qantas Sepakat Bayar Denda Rp1,1 Triliun