Baku Tembak di Jersey, 2 Tersangka Pelaku Tewas
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | New Jersey - Enam orang, termasuk seorang perwira polisi dan dua tersangka pria bersenjata, tewas dalam baku tembak selama berjam-jam pada Selasa (10/11/2019) sore di dekat sebuah kuburan dan sebuah toko kelontong halal di Jersey City, New Jersey, kata polisi.
Dikutip dari Kabar24.com, Rabu (11/12/2019), kedua tersangka tewas bertindak sendirian, Kepala Kepolisian Kota Jersey Michael Kelly saat konferensi pers beberapa jam setelah insiden.
Dua pria bersenjata dan tiga korban sipil dinyatakan tewas di dalam Supermarket JC Kosher. Detektif polisi yang tewas terluka parah di dekat sebuah kuburan sekitar satu mil jauhnya dari lokasi kejadian penembakan.
Menurut Kelly, tampaknya polisi yang tewas berusaha mencoba mencegat seorang tersangka.
Tidak ada bukti langsung bahwa pertumpahan darah itu adalah kejahatan rasial atau terkait teror, katanya kepada wartawan.
Kelly mengatakan, dia yakin warga sipil dan detektif polisi terkena tembakan dari para tersangka, yang tiba dengan truk curian dan menahan polisi di sekitar toko selama berjam-jam sebelum penembakan berakhir.
"Gerakan mereka cepat dan terus menerus selama empat jam di daerah itu," kata kepala itu pada konferensi pers malam.
Dia menggambarkan lokasi kejadian perkara (TKP) sebagai "sangat luas," mencakup setidaknya tiga lokasi. Ratusan peluru ditembakkan, katanya.
Kelly mengatakan, para penyelidik percaya bahwa kendaraan U-Haul berisi apa yang mungkin merupakan "alat pembakar," yang katanya dihapus dan dibawa untuk diperiksa oleh personel pasukan polisi.
Dua petugas polisi dan seorang warga sipil terluka tetapi dilaporkan dalam kondisi stabil. Polisi mengatakan dua petugas yang terluka itu kemudian meninggalkan rumah sakit.
Petugas yang meninggal diidentifikasi sebagai Joe Seals, ayah dari lima anak yang telah bersama pasukan Jersey City sejak 2006, kata Wali Kota Steven Fulop kepada wartawan.
Para tersangka melarikan diri dari area pemakaman dengan sebuah truk dan akhirnya berakhir di supermarket halal, tempat mereka menembaki petugas polisi dan warga sipil, menurut laporan New York Times. Penyelidik percaya bahwa toko itu dipilih secara acak, menurut surat kabar itu.