DIALEKSIS.COM | AS - Seekor anak badak hitam yang terancam punah memulai debut publiknya pada Jumat (10/10/2025) di Kebun Binatang Cleveland, Amerika Serikat. Momen ini menjadi sorotan karena spesies tersebut kini hanya tersisa kurang dari 600 ekor di alam liar.
Anak badak berbobot 55 kilogram ini lahir pada awal Oktober dari pasangan badak Kibibbi (22) dan Forrest (25), yang selama ini menjadi bagian penting dari program konservasi di kebun binatang tersebut.
“Dia sangat suka bermain, berlarian, dan suka berlari-lari, jadi sangat menyenangkan merawatnya, terutama ketika mereka seusia ini,” ujar Stefanie Titterington, penjaga hewan di Kebun Binatang Cleveland Metroparks. Ia menambahkan, perilaku aktif anak badak ini menunjukkan kondisi kesehatan yang sangat baik.
Penampilan perdananya disambut antusias oleh para pengunjung, termasuk Alex Budinger, yang mengaku senang bisa melihat langsung satwa langka itu.
“Badak ini menggemaskan, dan kami senang datang dan melihatnya melakukan pengayaan dan mengunyah labu,” katanya.
Kebun binatang juga mengadakan kontes penamaan untuk bayi badak tersebut. Tiga nama yang dipilih sebagai kandidat adalah Makena, Kenza, dan Kamari, yang semuanya memiliki akar dari bahasa Afrika.
Badak hitam timur merupakan salah satu subspesies badak hitam yang terancam punah. Populasi globalnya kini berada dalam tekanan besar akibat perburuan liar dan hilangnya habitat. Afrika Selatan, sebagai habitat utama badak di dunia, menyimpan sekitar 2.000 dari 6.700 badak hitam yang tersisa, serta lebih dari 12.000 badak putih selatan.
Meski begitu, Afrika Selatan juga menjadi episentrum perburuan badak yang kerap dikaitkan dengan jaringan kejahatan terorganisir.
Kelahiran anak badak ini dianggap sebagai kabar baik dalam upaya konservasi global. Pihak kebun binatang menyatakan akan terus bekerja sama dengan lembaga konservasi internasional untuk melindungi spesies langka ini dari kepunahan. [AP/abc news]