Brett Kavanaugh: Calon Hakim Agung Baru Amerika Serikat
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | New York - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, akhirnya menunjuk Brett Kavanaugh (53) sebagai calon Hakim Agung yang baru untuk menggantikan Anthony Kennedy (81) yang memutuskan untuk pensiun.
"Hakim Kavanaugh punya latar belakang yang luar biasa dengan kualifikasi yang tak tertandingi, dan dia memiliki komitmen yang tinggi untuk menegakkan keadilan yang setara," ujar Trump.
"Dia adalah pengadil brilian yang memiliki gaya menulis yang jelas dan efektif, dan secara universal merupakan pemikir bidang hukum terbaik dan paling cerdas di masa kini" sambungnya.
Disisi lain, Brett Kavanaugh mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Donald Trump atas amanah luar biasa tersebut. "Saya berterima kasih pada Anda, dan saya menerima kepercayaan Anda pada saya ini dengan rendah hati" paparnya.
Siapakah Kavanaugh?
Kavanaugh merupakan alumni Hukum Universitas Yale. Dia telah berkarir menjadi hakim di pengadilan banding District of Columbia sejak tahun 2006. Sebelumnya dia juga pernah menjadi penasihat mantan presiden George W Bush, bahkan uniknya, dia sempat menjadi pegawai suruhan orang yang akan dia gantikan di Mahkamah Agung, yaitu Hakim Anthony Kennedy.
Tahun 2009, dia menulis sebuah artikel tinjauan hukum Minnesota yang mengangkat hak khusus presiden, bahwa seharusnya seorang presiden mesti dilindungi dari investigasi pidana dan tuntutan perdata selagi menjabat.
Sejumlah analis menilai, alasan Donald Trump memilihnya karena suatu saat Mahkamah Agung bisa menyidangkan persoalan yang muncul dari penyelidikan Robert Mueller mengenai dugaan adanya campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden pada tahun 2016 lalu.
Mengapa penunjukan hakim agung penting?
Posisi Hakim Agung sangat krusial, karena Mahkamah Agung adalah wasit paling utama dalam kasus-kasus sengketa antara negara bagian dan pemerintah federal. Kasus-kasus itu bisa berupa aborsi, hukuman mati, hak pemilih, kebijakan imigrasi, pendanaan kampanye, dan bias ras dalam aksi polisi.
Terdapat sembilan hakim di Mahkamah Agung dan setiap hakim bisa mejabat untuk waktu yang sangat lama. Melihat Kavanaugh akan diangkat diusia yang relatif masih muda, dia berpotensi untuk bisa mengabdi selama puluhan tahun lamanya. Saat ini, lima hakim beraliran konservatif dan empat liberal. Dan dengan akan diangkatnya dia sebagai hakim agung, pandangan ideologi Mahkamah Agung akan sangat mungkin berbalik arah, yaitu lebih condong ke kanan.
Apa selanjutnya?
Pencalonan Kavanaugh masih harus menunggu lampu hijau dari Senat Amerika Serikat yang dikendalikan oleh Partai Republik dengan perbandingan 51-49.
Kavanaugh bisa menjadi hakim agung asalkan dia mampu meraih suara mayoritas, yaitu 51 anggota Senat. Lebih lanjut, sebelum keputusan ditentukan, calon hakim agung harus menghadapi berbagai pertanyaan dari Komite Hukum Senat yang bisa berlangsung berhari-hari. (BBC)