China Protes Keras Kekerasan Rasial Terhadap Warga Asia di AS dan Inggris
Font: Ukuran: - +
China mendesak AS, Inggris, Australia, Kanada dan negara-negara UE untuk mengatasi masalah serius rasisme, diskriminasi rasial dan kekerasan xenophobia di dalam negeri. Foto/REUTERS
DIALEKSIS.COM | Jakarta - China mendesak Amerika Serikat (AS) , Inggris, Australia, Kanada dan negara-negara Uni Eropa (UE) untuk mengatasi masalah serius rasisme, diskriminasi rasial, dan kekerasan xenophobia di dalam negeri. Desakan ini datang di tengah meningkatkan aksi kebencian dan kekerasan yang menargetkan warga Asia, khususnya China.
Duta Besar China untuk PBB, Chen Xumenuturkan, tahun ini menandai peringatan 20 tahun adopsi Deklarasi dan Program Aksi Durban (DDPA).
Xu mengatakan China mendukung pandangan Kelompok Afrika dalam memobilisasi kemauan politik dalam implementasi penuh dan efektif dari DDPA.
Pandemi Covid-19, katanya, telah memperburuk ketidaksetaraan struktural yang ada dan rasisme sistemik serta diskriminasi rasial, yang membutuhkan tanggapan global.
"AS telah mengatakan pada pertemuan PBB ini bahwa mereka akan menghadapi masalah rasisme dan diskriminasi rasialnya sendiri. Kami berharap ASdapat mengubah pernyataan publiknya menjadi tindakan nyata," ujarnya, seperti dilansir Xinhua pada Minggu (21/3/2021).
Dia menyebut, AS harus menangani, antara lain, rasisme, diskriminasi rasial dan kebrutalan polisi, melarang penyebaran pidato diskriminasi rasis, dan rasial, menindak diskriminasi dan kekerasan yang didorong kebencian terhadap orang Afrika dan Asia-Amerika dan Muslim.
AS juga, paparnya, harus melindungi hak-hak etnis. minoritas, berkomitmen untuk kampanye internasional melawan rasisme, dan memfasilitasi implementasi DDPA.
"Kami mendesak Inggris, Australia, Kanada dan negara-negara UEyang relevan untuk mengambil langkah yang sama untuk mengatasi masalah serius rasisme, diskriminasi rasial dan kekerasan xenofobia di dalam negeri," katanya.
"China selalu dengan tegas menentang rasisme, diskriminasi rasial, xenofobia, ujaran kebencian dan intoleransi terkait," sambungnya.
Dia menambahkan, China juga menyetujui rekomendasi Komisaris Tinggi PBB untuk HAM, Michelle Bachelet, yang menyerukan untuk menangani akar penyebab rasisme dan ketidaksetaraan [sindonews.com].