kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Dokter Pertama Yang Peringatkan Virus Corona Meninggal Dunia

Dokter Pertama Yang Peringatkan Virus Corona Meninggal Dunia

Sabtu, 08 Februari 2020 09:03 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Im Dalisah

Foto dokter Li Wenliang saat masih bekerja menggunakan masker dan saat menjalani perawatan di rumah sakit di Kota Wuhan, Tiongkok. Foto: AFP/Social 


DIALEKSIS.COM | Jakarta – Sungguh tragis nasib Li Wenliang. Dokter yang dianggap berjasa karena dianggap sebagai orang pertama yang membunyikan 'lonceng peringatan' akan virus corona di Wuhan itu meninggal dunia, kemarin dini hari, Jumat, (7/2/2020). Li diketahui pertama kali kontak dengan virus itu setelah merawat pasien glaukoma yang pada saat itu tidak menyadari sudah terinfeksi.

"Dokter spesialis mata rumah sakit kami, Li Wenliang, sayangnya, terinfeksi virus korona selama pekerjaannya dalam memerangi epidemi virus korona. Dia meninggal pada pukul 2.58 (waktu setempat) pada 7 Februari setelah upaya untuk menyadarkannya kembali tidak berhasil," demikian pernyataan Rumah Sakit Pusat Wuhan, kemarin, seperti dilansir Mediaindonesia.com, Sabtu, (8/2/2020).

Kematian Li memantik kemarahan dan kesedihan jagat maya Tiongkok. 'Kepergian' Li menjadi topik yang paling banyak dibicarakan di WeChat dan Weibo, dua platform media sosial terbesar di 'Negeri Tirai Bambu'. 

Topik Li Wenliang dan Pemerintah Wuhan masih Berutang Maaf dr Li sedang tren di Weibo pada jam-jam pertama setelah berita kematiannya, menempati urutan teratas dalam daftar.

"Mereka yang mengatakan kebenaran ditangkap karena dituduh menyebarkan desas-desus dan mereka yang tidak mengatakan apa-apa selain kebohongan menjadi pemimpin," bunyi sebuah unggahan di Weibo.

"Saya belum pernah melihat timeline WeChat saya dipenuhi dengan begitu banyak kesedihan dan kemarahan," kata Xu Danei, pendiri perusahaan analisis media sosial, di WeChat.

Kematian tragis dokter Li sama persis dengan yang dialami Carlo Urbani sebelumnya dengan SARS. Pada 2003, dokter Italia yang bekerja pada WHO itu mengingatkan dan mengidentifikasi SARS. Ia juga memberikan alarm pada dunia internasional tentang bahaya SARS. Namun, Carlo juga meninggal karena SARS pada Maret 2003.

Peringatan itu disampaikan dokter Li pada 30 Desember 2019 di grup alumni sekolah kedokterannya di aplikasi pesan WeChat. Dia menyebut ada tujuh pasien dari pasar makanan laut lokal telah didiagnosis dengan penyakit mirip SARS dan dikarantina di Rumah Sakit Pusat Wuhan.

Segera setelah mengunggah pesan itu, Li malah dituduh menyebarkan desas-desus atau rumor oleh polisi Wuhan. (Im)

Keyword:



riset-JSI
Komentar Anda