Eks Presiden Afghanistan Minta Maaf, Jelaskan Alasan Kabur ke LN
Font: Ukuran: - +
(Foto: AFP/JIM WATSON)
Baca artikel CNN Indonesia "Minta Maaf, Eks Presiden Afghanistan Beri Alasan Kabur ke LN" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20210908205022-113-691683/minta-maaf-eks-presiden-afghanistan-beri-alasan-kabur-ke-ln.
Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/
DIALEKSIS.COM | Dunia - Mantan Presiden Afghanistan yang digulingkan, Ashraf Ghani, kembali buka suara sehari setelah Taliban mengumumkan pemerintahan sementara di negara itu.
Melalui surat terbuka yang diunggah di akun Twitternya, Ghani meminta maaf kepada masyarakat Afghanistan karena pemerintahannya berakhir sama seperti pendahulunya yang juga digulingkan oleh Taliban.
"Saya berhutang penjelasan terhadap warga Afghanistan karena meninggalkan Kabul terburu-buru pada 15 Agustus lalu setelah Taliban secara tidak diduga memasuki kota (Kabul)," kata Ghani pada Rabu (8/9).
"Dengan penyesalan yang amat besar dan mendalam, periode (kepemimpinan) saya harus berakhir sama dengan tragedi yang dialami para pendahulu saya. Saya meminta maaf kepada warga Afghanistan karena tidak bisa membawa akhir yang berbeda," paparnya menambahkan.
Dalam surat itu, Ghani juga menuturkan alasannya kabur ke luar negeri di hari Taliban menduduki Kabul adalah demi menghindari terulangnya perang sipil seperti di era 1990-an.
"Meninggalkan Kabul adalah keputusan paling sulit dalam hidup saya, tetapi saya percaya ini adalah satu-satunya cara menghindari pertempuran dan melindungi Kabul dan enam juta warganya," kata Ghani.
Ghani turut membantah tudingan bahwa dia pergi ke luar negeri dengan membawa miliaran dolar uang negara. Ia bahkan menyatakan siap jika Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mau mengaudit kekayaannya saat ini.
"Korupsi adalah wabah yang telah melumpuhkan negara kami selama beberapa dekade. Dan membasmi korupsi adalah fokus utama saya sebagai presiden. Saya mewarisi monster yang tidak mudah dikalahkan," ujar Ghan.
Saat ini, Ghani masih berada di Uni Emirat Arab. Ia sempat berencana pulang ke Afghanistan meski tak ada kepastian lagi sejauh ini soal itu.
Tindakan Ghani ini menuai banyak kecaman warga Afghanistan. Ia disebut pengecut karena lari dari Afghanistan saat negaranya dalam kekacauan.
Warga Afghanistan kian meradang setelah Kedutaan Besar Rusia di Kabul menyatakan bahwa Ghani kabur dengan helikopter penuh uang.
Dalam konferensi video, Ghani kemudian menegaskan bahwa ia pergi dengan tujuan kebaikan, dan bukan untuk kesejahteraan dirinya.
"Jangan percaya siapa pun yang memberi tahu Anda bahwa presiden Anda menjual Anda dan melarikan diri demi keuntungannya sendiri dan untuk menyelamatkan hidupnya sendiri," kata Ghani dalam video di laman Facebooknya beberapa waktu lalu [cnnindonesia.com].