Gempa 6,8 SR Guncang Maroko, Sedikitnya 632 Orang Tewas
Font: Ukuran: - +
Suasana Kota Marrakesh, Maroko usai diguncang gempa bumi berkekuatan 6,8 SR, Jumat (8/9/2023). [Foto: CNN via REUTERS/AL OULA TV]
DIALEKSIS.COM | Dunia - Gempa bumi berkekuatan 6,8 skala Richter (SR) melanda Maroko pada Jumat (8/9/2023)malam. Survei Geologi AS mencatat gempa berkekuatan 6,8 skala Richter terjadi pada pukul 23.11 WIB. Jaringan Pemantauan dan Peringatan Seismik Nasional Maroko mengukurnya pada skala 7 skala Richter. Badan AS tersebut melaporkan gempa susulan berkekuatan 4,9 terjadi 19 menit kemudian.
Kementerian Dalam Negeri Maroko melaporkan pada Sabtu (9/9/2023) pagi, setidaknya 632 orang tewas dan 329 orang lainnya terluka dalam gempa bumi yang melanda Maroko Jumat malam.
Korban terbanyak berada di Marrakesh dan lima provinsi dekat pusat gempa. Pihak berwenang memperkirakan jumlah tersebut akan meningkat seiring dengan berlanjutnya pencarian dan tim penyelamat mencapai daerah-daerah terpencil.
Sebagai informasi, Marrakesh memiliki populasi hampir satu juta orang dan merupakan tujuan wisata populer yang terkenal dengan istana bersejarahnya. Marrakesh menjadi tuan rumah Konferensi Perubahan Iklim PBB pada tahun 2016.
Media Maroko melaporkan bahwa Masjid Koutoubia abad ke-12 di Marrakesh, salah satu landmark paling terkenal di kota itu, mengalami kerusakan, tapi seberapa luas kerusakannya belum jelas.
Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, mengatakan dirinya sangat sedih setelah mengetahui gempa bumi yang terjadi di Maroko pada Jumat malam, menurut pernyataan yang dikeluarkan PBB pada Sabtu pagi.
“Sekretaris Jenderal sangat sedih mengetahui gempa bumi yang melanda Maroko hari ini yang memakan banyak korban jiwa,” bunyi pernyataan itu.
“Sekretaris Jenderal menyampaikan solidaritasnya kepada pemerintah dan rakyat Maroko di masa-masa sulit ini. Beliau menyampaikan belasungkawa yang paling tulus kepada keluarga para korban dan mendoakan kesembuhan bagi mereka yang terluka. PBB siap membantu pemerintah Maroko dalam upayanya membantu penduduk yang terkena dampak," tulis pernyataan tersebut. [ABC News]