Gempa Dahsyat Guncang Turki Tercatat Terkuat Sejak 1939
Font: Ukuran: - +
Petugas pemadam kebakaran membawa jenazah seorang korban di Diyarbakir, Turki tenggara, Senin, 6 Februari 2023. Gempa kuat yang melanda Turki tenggara dan Suriah utara telah menewaskan lebih dari 640 orang dengan ratusan lainnya luka-luka. Jumlah korban diperkirakan akan meningkat karena tim penyelamat mencari korban tewas dan korban selamat di puluhan bangunan yang runtuh di seluruh wilayah. (AP Photo/Mahmut Bozarsan)
DIALEKSIS.COM | Dunia - Gempa dahsyat yang mengguncang Turki pada 6 Februari 2023 ternyata adalah yang terbesar di negara itu sejak tahun 1939. Kekuatan gempa yang terjadi pada Senin pagi di Turki berkekuatan magnitudo 7,4 (versi USGS 7,8). Berdasarkan catatan sejarah, gempa pada 1939 berkekuatan magnitudo 7,8. Korban meninggal saat itu tembus 30 ribu orang.
Gempa Erzincan pada 1939 itu terjadi di Zona Sesar Anatolia Utara (NAFZ), salah satu sesar yang paling aktif di dunia. Pada hari pertama, gempa menewaskan sekitar 8.000 orang. Hari berikutnya bertambah signifikan menjadi 20 ribu orang. Operasi penyelamatan darurat pun dilakukan dengan susah payah.
Kemudian berdasarkan perhitungan awal Januari 1940, total korban jiwa mencapai 33 ribu orang, akibat gempa bumi dan badai salju bercampur hujan lebat yang memicu banjir.
Menurut situs USGS, gempa yang terjadi di Turki pada Senin pagi 6 Februari 2023 berada di persimpangan lempeng Anatolia, Arbia, dan Afrika. Pada siang hari waktu setempat, Turki kembali diguncang gempa besar kedua yang berkekuatan magnitudo 7,5. Pusat dari kedua gempa itu berada di sekitar Kota Gaziantep.
Hingga berita ini ditulis, korban tewas akibat gempa pertama sudah tembus seribu orang, termasuk para korban yang berada di Suriah. Ratusan orang Suriah menjadi korban akibat gempa pertama.
Jumlah korban pada gempa di Februari 2023 ini berpotensi terus bertambah. Banyak korban yang terkubur di reruntuhan gedung-gedung. Korban akibat gempa besar pertama pada Senin pagi masih terus dicari, sampai kemudian gempa susulan besar siang harinya.
Salju Turun Saat Proses Evakuasi
Gempa melanda Turki saat musim dingin. Bahkan, dalam tayangan TV milik pemerintah TRT menampilkan salju turun saat proses pencarian korban dilakukan.
Hal serupa juga disampaikan oleh seorang Warga Negara Indonesia (WNI) di Turki.
"Saat ini Turki sedang masuk musim dingin," kata Farah Fuadona kepada Liputan6.com, Senin (6/2/2023).
"Barusan ada gempa susulan lagi, terasa di rumah saya di Ankara," ujar Farah Fuadona.
Pesan itu disampaikan oleh Farah pada pukul 13.33 waktu setempat.
"Rumah saya goyang. Saya langsung gendong anak," kata Farah.
"Saya tinggal di apartemen 17 lantai dan menempati lantai 8. Lampu saya bahkan masih goyang," ungkapnya.
[liputan6.com]