Harga Emas Melemah ke Level Terendah pada 2018
Font: Ukuran: - +
Dialeksis.com, New York - Harga emas turun ke level terendah pada 2018. Hal itu didorong indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang menguat ke level tertinggi dalam 11 bulan.
"Volatilitas sudah terlambat di pasar emas. Harga emas gagal melonjak akibat risiko politik pada 2018," ujar Adrian Ash, Direktur BullionVault, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Sabtu (16/6/2018).
Harga emas untuk pengiriman Agustus turun USD 29,80 atau 2,3 persen ke posisi USD 1.278,50 per ounce. Harga emas turun ke level terendah sejak Desember usai catatkan kenaikan tertinggi dalam satu bulan pada perdagangan Kamis pekan lalu. Secara bulanan, harga emas merosot 1,9 persen. Pergerakan harga emas tersebut turun usai Presiden AS Donald Trump umumkan tarif impor senilai USD 50 miliar.
"Meskipun beberapa penghindaran risiko di pasar pada Jumat pekan ini, pasar emas fokus pada reli yang kuat baru-baru ini. Indeks dolar AS mencetak level tertinggi dalam 11 bulan," ujar Analis Kitco.com, Jim Wyckoff.
Indeks dolar AS diperdagangkan di posisi 95,13 terhadap sejumlah mata uang utama lainnya. Hal itu didorong berlanjutnya optimisme terhadap ekonomi Amerika Serikat. Indeks dolar AS menguat 1,3 persen pada pekan ini. Pada Jumat pekan ini, rilis data ekonomi survei manufaktur naik 4,9 poin menjadi 25. Sedangkan indeks sentimen konsumen naik menjadi 99,3.
Analis Forex.com, Fawad Razaqzada menuturkan, ketidakmampuan harga emas untuk bertahan di atas level resistance USD 1.307 dan di bawah level psikologis penting di kisaran USD 1.300. Hal tersebut mendorong aksi jual emas.
Sentimen lainnya pengaruhi harga emas pada pekan ini, usai sentuh level tingkat psikologis yang signifikan di posisi USD 1.300 pada Kamis. Hal itu usai Bank Sentral Eropa menyatakan akan berhati-hati untuk mengakhiri kebijakan pengetatan moneter. (Liputan6)