Selasa, 04 November 2025
Beranda / Berita / Dunia / Indonesia-Korea Sepakat Perkuat Kolaborasi Strategis di Bidang Ekonomi hingga Kebudayaan

Indonesia-Korea Sepakat Perkuat Kolaborasi Strategis di Bidang Ekonomi hingga Kebudayaan

Minggu, 02 November 2025 23:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Korea, Lee Jae Myung, di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) 2025, di Hwabaek International Convention Center (HICO), Gyeongju, Sabtu (1/11/2025). (Foto: BPMI Setpres)


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Korea, Lee Jae Myung, di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) 2025, di Hwabaek International Convention Center (HICO), Gyeongju, Sabtu (1/11/2025).

Pertemuan yang berlangsung dalam suasana akrab dan saling menghormati itu membahas berbagai aspek kerja sama strategis antara kedua negara.

Dalam pengantarnya, Presiden Lee Jae Myung menekankan bahwa hubungan antara Republik Korea dan Indonesia telah berkembang pesat dan kini mencakup berbagai sektor strategis. Ia menegaskan, kedua negara telah berhasil membangun kemitraan yang kokoh dan saling menguntungkan. 

“Republik Korea dan Indonesia telah membangun kerja sama di berbagai bidang dalam jangka waktu yang panjang. Kita bekerja sama dalam ekonomi, perdagangan, investasi, serta pertahanan dan keamanan, dan kini telah mencapai tingkat kerja sama yang sangat tinggi,” ujar Presiden Lee.

Presiden Lee juga menyampaikan apresiasi terhadap kemajuan kolaborasi kedua negara di bidang pertahanan, khususnya dalam proyek pengembangan bersama pesawat tempur generasi baru KF-21. Selain itu, ia mengaitkan hubungan erat kedua negara dengan nilai-nilai historis Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung tahun 1955, yang menjadi landasan “Semangat Bandung.” 

“Kita semua telah belajar dari sejarah bahwa Indonesia telah memimpin pembentukan Semangat Bandung. Elemen-elemen utama seperti keseimbangan, otonomi strategis, kerja sama, dan pragmatisme merupakan pilar kuat bagi kebijakan luar negeri Korea,” jelas Presiden Lee.

Menanggapi hal tersebut, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi atas kemitraan erat yang terjalin antara kedua negara, baik di sektor ekonomi maupun pertahanan. Ia menjelaskan bahwa komunikasi antara pemerintah Indonesia dan pelaku industri Korea berlangsung intensif sepanjang tahun terakhir, mencerminkan semangat kolaborasi yang semakin kuat. 

“Saya bertemu dengan para pemimpin industri dan bisnis Korea ketika mereka berkunjung ke Indonesia. Kami berdiskusi panjang lebar dan sangat terbuka untuk partisipasi Korea yang berkelanjutan dalam perekonomian kami. Kami berharap dapat melanjutkan kerja sama ini,” tutur Presiden Prabowo.

Di bidang pertahanan, Presiden RI menegaskan bahwa kerja sama yang telah terjalin akan terus diperkuat, termasuk dalam pembahasan lanjutan proyek pesawat tempur KF-21. Ia menjelaskan, proses negosiasi proyek tersebut masih berlangsung dan melibatkan pembahasan teknis antara tim dari kedua negara. 

“Negosiasi masih berlanjut, dan tentu saja negosiasi selalu bergantung pada faktor ekonomi, harga, dan skema pembiayaan. Para menteri kami akan terus berdiskusi dengan tim Anda, dan tim teknis kami juga akan melanjutkan hal ini,” ujar Presiden Prabowo.

Selain bidang pertahanan, Presiden Prabowo Subianto juga menekankan pentingnya penguatan kerja sama kebudayaan dengan Republik Korea.

Ia menilai, kolaborasi budaya dapat mendorong pertumbuhan industri kreatif, meningkatkan daya saing budaya Indonesia, dan memperkuat sektor strategis lainnya seperti pariwisata. 

“Kami melihat kerja sama budaya sebagai pintu masuk untuk memperluas hubungan antarmasyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif,” tambahnya. (BPMI Setpres)

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI