kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Inggris Buang Limbah ke Laut, Prancis Ajukan Banding ke UE

Inggris Buang Limbah ke Laut, Prancis Ajukan Banding ke UE

Kamis, 25 Agustus 2022 21:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi. Sebuah foto menunjukkan limbah yang tidak diolah mengalir ke sungai. [Foto: Getty Images]


DIALEKSIS.COM | Dunia - Inggris mengancam kesehatan dan kehidupan laut di pantai Prancis dengan membiarkan limbah mentah dibuang ke Selat dan Laut Utara, kata tiga anggota parlemen Euro.

Peringatan polusi telah dikeluarkan untuk hampir 50 pantai di Inggris dan Wales, setelah hujan lebat menyebabkan luapan limbah dialihkan ke sungai dan laut.

Parlemen Eropa Prancis menuduh Inggris mengabaikan komitmen lingkungan dan mempertaruhkan kehidupan laut dan penangkapan ikan.

Sejak kepergiannya dari Uni Eropa, Inggris telah mengabaikan komitmen lingkungannya, kata anggota parlemen dalam sebuah surat yang menyerukan tindakan hukum atau politik dari Komisi Eropa.

Seorang juru bicara pemerintah Inggris mengatakan tuduhan mereka "tidak benar".

Para anggota Parlemen Inggris berpendapat meskipun tidak lagi terikat oleh Undang-undang Uni Eropa, pihaknya masih menjadi penandatangan konvensi PBB yang relevan tentang melindungi perairan bersama.

Parlemen Eropa memperingatkan bahwa dalam jangka pendek kebocoran limbah berisiko menggenangi perairan di pantai Prancis dan juga dapat membahayakan keanekaragaman hayati laut, perikanan, dan budidaya kerang.

"Saluran dan Laut Utara bukanlah tempat pembuangan," kata Stéphanie Yon-Courtin, seorang politisi Normandia yang juga anggota komite perikanan parlemen Uni Eropa.

Sebagian besar Inggris memiliki sistem pembuangan limbah gabungan, sehingga air limbah dari toilet dibawa ke tempat pengolahan limbah melalui pipa yang sama dengan air hujan.

Untuk mencegah rumah dan ruang publik kebanjiran setelah hujan lebat, sistem ini kadang-kadang dirancang untuk meluap dan membuang limbah yang tidak diolah ke sungai dan laut.

Cuaca panas akhir-akhir ini meningkatkan risiko banjir, karena tanah yang kering tidak mampu menyerap air dengan cepat.

Seorang juru bicara Departemen Lingkungan, Pangan, dan Urusan Pedesaan Inggris mengatakan tidak benar bahwa Inggris tidak berpegang teguh pada target kualitas air.

"Kami telah membuat undang-undang bagi perusahaan air untuk mengurangi frekuensi dan volume pembuangan dari luapan badai dan membuat undang-undang bagi perusahaan air untuk memasang monitor baru untuk melaporkan secara real time setiap pembuangan limbah di daerah mereka," ucapnya. [BBC]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda