DIALEKSIS.COM | Suriah - Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Suriah Staffan de Mistura akan mengadakan pembicaraan dengan pejabat tingkat tinggi dari Iran, Rusia dan Turki di Jenewa awal pekan depan untuk membentuk komite konstitusi, demikian pernyataan PBB pada hari Jumat. 

Pembicaraan tentang pembentukan komite yang "kredibel, seimbang, dan inklusif" untuk menyusun konstitusi baru bagi Suriah dan mengantar ke pemilihan, yang akan berlangsung menjelang presentasi bulanan de Mistura ke Dewan Keamanan PBB yang ditetapkan pada Kamis 20 Desember, kata pernyataan PBB pada Jumat.

Bulan lalu, pihak yang berperang dan mediator Suriah yang bertikai di Kazakhstan gagal menyepakati pembentukan komite konstitusi yang merupakan kunci untuk mengakhiri perang sipil tujuh tahun. De Mistura, yang masa jabatannya berakhir pada akhir tahun, menyebutnya "kehilangan peluang".

Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan pemerintahnya hanya akan mempertimbangkan amandemen konstitusi saat ini, bertentangan dengan perjanjian Sochi untuk meminta pemerintah, oposisi dan independen menyusun dokumen baru.

Awal pekan ini, de Mistura mengatakan pekerjaan masih berlangsung untuk membentuk komite konstitusi, menambahkan bahwa jika pengumuman tentang komite tidak dibuat, "kita harus menarik kesimpulan sendiri".

Perang Suriah telah menewaskan lebih dari 360.000 orang sejak dimulai pada 2011, yang dipicu oleh tindakan keras polisi terhadap protes anti-pemerintah.

Pemerintah Suriah telah kembali menguasai sebagian besar wilayah negara itu sejak militer Rusia melakukan intervensi pada tahun 2015, mendukung pemerintah al-Assad.