kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Iran Tuntut AS Bebaskan Jurnalis Press TV

Iran Tuntut AS Bebaskan Jurnalis Press TV

Kamis, 17 Januari 2019 15:05 WIB

Font: Ukuran: - +

Menteri luar negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, menuntut pembebasan jurnalis Press TV, Marzieh Hashemi, yang ditahan Amerika Serikat. (Foto: parstoday)

DIALEKSIS.COM | Teheran - Menteri luar negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, menyebut penahanan salah seorang jurnalisnya di Amerika Serikat sebagai "aksi politik" yang menginjak-injak kebebasan berbicara. Zarif juga menuntut pembebasan sang jurnalis sesegera mungkin. 

"Penangkapan Marzieh Hashemi oleh Amerika adalah tindakan politik yang tidak dapat diterima yang menginjak-injak kebebasan berbicara," kata Zarif kepada stasiun TV Al-Alam, Rabu (16/1). 

Hashemi merupakan perempuan kelahiran AS yang bekerja untuk Press TV, media berbahasa Inggris milik Iran. Ia ditangkap saat tiba di Bandara Internasional St. Louis Lambert pada Minggu (13/1), demikian menurut keluarga dan teman-teman, sebagaimana dikutip Press TV. 

Zarif mengatakan bahwa karena Hashemi menikah dengan seorang berketurunan Iran, dia dianggap sebagai warga negara Iran dan menjadi tugas kita untuk membela warga negara kita. 

"Amerika harus segera mengakhiri permainan politik ini," tambahnya, menuntut pembebasan Hashemi. 

Sebelumnya, pada Rabu (16/1), kepala Press TV Payman Jabali mengatakan Hashemi telah ditahan bersama putranya di Amerika Serikat atas dakwaan yang tidak dinyatakan dengan jelas. 

"Seperti kita ketahui, AS dapat menangkap siapa saja tanpa tuduhan dan menahan mereka selama berminggu-minggu, terutama dalam memerangi terorisme. Kami meyakini tindakan hukum tidak akan efektif untuk menjamin kebebasannya," ujar Jabali kepada wartawan di Teheran. 

"Kami meminta AS untuk menjelaskan tuduhannya," katanya. "Ini adalah skandal terhadap apa yang disebut sebagai demokrasi AS." 

Jabali mengatakan Hashemi mungkin telah menjadi sasaran atas film dokumenter yang dibuatnya mengenai kegiatan AS di Timur Tengah, Islamofobia dan masalah lainnya. 

Dia juga mengatakan Hashemi, seorang mualaf Muslim yang sebelumnya bernama Melanie Franklin, sedang mengunjungi saudara lelakinya yang sakit dan anggota keluarga lainnya. 

Dia mengatakan putranya, Reza Hashemi, juga telah ditangkap tapi tidak ditahan selama menunggu persidangan. (cnn Indonesia)

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda