Israel Usir Dua Seniman Italia Pelukis Mural Tamimi
Font: Ukuran: - +
Dialeksis.com - Otoritas Israel dilaporkan mengusir dua orang seniman grafiti asal Italia yang melukis mural remaja Palestina Ahed Tamimi. Mural tersebut dilukis di tembok pemisah Israel di Betlehem, wilayahTepi Barat yang diduduki Israel.
Polisi Israel di perbatasan menyatakan kasus mengenai dua orang Italia tersebut telah dilimpahkan ke otoritas imigrasi dan telah diputuskan bahwa keduanya harus segera meninggalkan Israel.
"Sebagai hasil dari penyelidikan yang dilakukan oleh polisi perbatasan, kasus dua orang Italia dipindahkan ke otoritas migrasi, di mana keputusan dibuat pada sidang untuk membatalkan otorisasi mereka tinggal di Israel dan memberi mereka wakktu 72 jam untuk meninggalkan Israel," kata polisi Israel dalam sebuah pernyataan, seperi dilansir Sputnik pada Senin (30/7).
Sebelumnya diwartakan, Organisasi Pembebasan Palestina mengatakan di Twitter bahwa pasukan Israel telah menangkap dua seniman Italia dan seorang Palestina yang bersama mereka, setelah mereka kedapatan melukis mural Tamimi.
Tamimi (17) dipenjara setelah menendang dan menampar seorang tentara Israel akhir tahun lalu saat masih berusia 16 tahun. Dia akhirnya dibebaskan kemarin, setelah mendekam di penjara Israel selama delapan bulan.
Tidak lama setelah menghirup udara bebas, Tamimi kembali menyuarakan upaya perlawanan terhadap Israel.
Mengenakan scarf Arab hitam-putih khasnya, Tamimi menyapa puluhan warga yang menunggu di luar rumah Nabi Saleh, seorang warga Palestina yang dibunuh oleh pasukan Israel. Dalam pernyatanya, Tamimi menegaskan bahwa perlawanan terhadap Israel akan terus berlanjut.
Presiden Palestina, Mahmoud Abbas sendiri langsung mengucapkan selamat dan melemparkan pujian kepada Tamimi. Abbas menyatakan bahwa remaja 17 tahun itu adalah contoh dari protes damai dan bukti bahwa masyrakat Palestina tidak akan pernah berjuang untuk mendapatkan haknya.
"Dia adalah model perlawanan sipil yang damai dan membuktikan kepada dunia bahwa rakyat Palestina kita akan berdiri teguh dan konstan di tanah mereka, tidak peduli apa pengorbanannya," kata Abbas. (Sindonews)