Italia Akan Karantina 10 Juta Orang Akibat Virus Corona, Melanggar 3 Bulan Penjara
Font: Ukuran: - +
Italia akan mengaratina 10 juta orang lebih di Milan dan Venesia karena virus corona. [AP Photo/Francisco Seco]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Italia berencana untuk mengkarantina lebih dari 10 juta orang di Milan dan Venesia untuk menghentikan penyebaran virus corona di daerah tersebut.
Rencana karantina tersebut tertuang dalam sebuah rancangan keputusan pemerintah yang didapat oleh surat kabar Italia Corriere Della Sera dan sejumlah media lainnya.
Dalam draf tersebut disebutkan bahwa pergerakan keluar dan masuk orang ke wilayah tersebut akan dibatasi hingga 3 April mendatang. Orang-orang yang berada di zona karantina disarankan untuk tinggal di rumah sebanyak mungkin.
Selain itu, pemerintah juga melarang klub malam, pusat kebugaran dan kolam renang untuk buka. Bar dan restoran tetap diizinkan untuk buka. Tapi mereka diminta memastikan bahwa tempat duduk setiap orang harus terpisah minimal 1 meter.
Tapi tidak jelas kapan pembatasan aktivitas tersebut akan mulai diberlakukan.
Corriere Della Sera seperti dikutip dari AFP, Minggu (8/3/2020) hanya mengatakan kebijakan tersebut akan segera diberlakukan. Bagi yang melanggar larangan tersebut, mereka bisa terkena hukuman denda dan penjara hingga 3 bulan.
Wabah virus corona telah melanda China dan sejumlah negara di dunia dalam waktu dua bulan belakangan ini. Virus telah membunuh 3.559 sampai dengan Minggu (8/3) ini.
Virus juga sudah menginfeksi sekitar 100 ribu orang lainnya. Di Italia, virus sekarang ini telah menyebar ke 22 wilayah.
Sampai dengan berita ini diturunkan, jumlah kasus infeksi virus corona mencapai 5.883 orang. Total kematian yang diakibatkan oleh infeksi tersebut mencapai 233 kasus.
Infeksi tersebut telah membuat banyak restoran dan kafe tutup.
"Situasi di sini di Roma benar-benar merupakan bencana," kata pemandu kota Francesca Sposito seperti dikutip dari AFP, Minggu (8/3/2020).
Untuk mengatasi masalah tersebut, para menteri di Italia untuk menggelar pertemuan darurat pada Sabtu (8/3/2020).
Dalam pertemuan tersebut mereka memutuskan untuk memanggil semua dokter yang sudah pensiun untuk ikut serta dalam penanggulangan wabah. (CNN Indonesia)