AFP/GREG BAKER

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Jumlah korban tewas dan kasus baru akibat wabah virus korona di Tiongkok, Kamis (13/2), naik tajam dengan 242 korban tewas dan hampir 15 ribu pasien baru di Provinsi Hubei saat otoritas kesehatan mengaku mengubah cara mendiagnosa penyakit mematikan itu.

Sedikitnya 1.355 orang telah tewas di seluruh penjuru Tiongkok dan hampir 60 ribu orang terinfeksi setelah Komisi Kesehatan Hubei merilis laporan baru mereka.

Dalam laporan harian mereka, Komisi Kesehatan Hubei mengonfirmasi 14.840 kasus baru di provinsi tempat dimulainya wabah itu pada Desember lalu.

Penambahan drastis itu terjadi setelah otoritas kesehatan setempat mengaku mengubah cara mendiagnosa penyakit yang disebabkan virus COVID-19 itu.

Dalam pernyataan resminya, Komisi Kesehatan Hubei mengatakan mereka kini memasukkan kasus yang didiagnosa secara klinis dalam jumlah resmi yang mereka laporkan.

Hal itu berarti rontgen paru pasien suspek sudah cukup untuk mendiagnosa virus korona ketimbang menunggu hasil uji asam nukleat.

Komisi Kesehatan Hubei mengatakan perubahan cara diagnosa itu akan membuat pasien mendapatkan perawatan secepat mungkin.

Komisi itu mengatakan perubahan cara diagnosa itu dilakukan seiring meningkatnya pemahaman mereka tehadap virus korona itu. (Im/Mediaindonesia)