Kartun Erdogan di Charlie Hebdo, Jubir: Sebar Benih Kebencian dan Permusuhan
Font: Ukuran: - +
Aksi demonstrasi di Istanbul, Turki, 25 Oktober 2020, mencerca kartun yang diterbitkan Charlie Hebdo. [Foto: Reuters/Murad Sezer]
DIALEKSIS.COM | Turki - Sejumlah pejabat Turki, Rabu (28/10/2020), mencerca Charlie Hebdo atas kartun di halaman sampulnya yang mengolok-olok Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Mereka menuduh majalah satir Perancis itu menyebarkan benih kebencian dan permusuhan.
Kartun itu kemungkinan akan meningkatkan ketegangan antara Turki dan Perancis yang meletus akibat sikap tegas Presiden Perancis Emmanuel Macron yang menentang pandangan Islam mengenai penggambaran Nabi Muhammad menyusul pemenggalan kepala seorang guru yang memperlihatkan karikatur nabi itu di kelas kebebasan berbicara.
Juru Bicara Erdogan, Ibrahim Kalin, dalam kicauannya di Twitter, mengecam keras majalah Perancis Charlie Hebdo yang mempublikasi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan karena tidak menghormati keyakinan dan nilai-nilai sakral Turki.
"Tujuan dari publikasi kartun ini, yang tidak mengindahkan moral dan kesusilaan, adalah untuk menabur benih kebencian dan permusuhan. Mengubah kebebasan berpendapat menjadi permusuhan terhadap agama dan kepercayaan hanyalah produk dari mentalitas yang sakit," kecam Kalin.
Kartun yang dipublikasi majalah Perancis itu menggambarkan Erdogan yang hanya mengenakan pakaian dalam sedang memegang minuman dan mengangkat rok seorang perempuan berbusana Muslim.
"Saya mengecam publikasi tidak bermoral tentang presiden kami,'' tulis Wakil Presiden Turki, Fuat Oktay di Twitter. "Saya menyerukan kepada komunitas internasional yang bermoral dan bertanggung jawab untuk berbicara menentang aib ini." (VoA Ind)