DIALEKSIS.COM | Jakarta - Hubungan Amerika Serikat dan Cinasedang menghangat. Hal ini dipicu kekuatan maritim Cina yang semakin meningkat dari hari ke hari. Intelijen AS memperingatkan bahwa kemampuan Beijing yang berkembang di laut sangat mengkhawatirkan.

"Cina telah mencapai kesetaraan dengan, atau bahkan melampaui, Amerika Serikat di beberapa bidang modernisasi militer. Termasuk pembuatan kapal, rudal balistik dan peluru jelajah konvensional berbasis darat, dan sistem pertahanan udara terintegrasi," demikian bunyi laporan tentang kekuatan militer China yang tumbuh, yang dirilis oleh Pentagon pada tahun 2020 seperti yang dikutip Express.co.uk.

Angkatan Laut AS telah menyatakan keprihatinannya tentang meningkatnya kekuatan pasukan militer maritim Cina. Washington menegaskan akan terus menentang aktivitas Cina di Asia-Pasifik.

Komandan tinggi militer AS, Laksamana Philip Davidson, pada Selasa (9/3/2021) sebagaimana dilansir AFP, di depan anggota Senat AS mengatakan, Taiwan yang demokratis dan memiliki pemerintah sendiri hidup di bawah ancaman Cina secara terus menerus.

Cina memandang negara pulau itu sebagai bagian dari wilayah mereka.

"Saya khawatir mereka (Cina) mempercepat ambisi untuk menggantikan AS dan peran kepemimpinan kita dalam tatanan internasional berbasis aturan pada 2050," kata Davidson.

South China Morning Post melaporkan, delegasi tingkat tinggi AS dan Cina akan bertemu di kedua negara akan bertemu di Alaska dalam waktu dekat. Di antara yang jadi perhatian adalah soal klaim teritori Cina terutama di Taiwan dan Laut Cina Selatan. AS masuk bersama sekutu, untuk menentang hal tersebut.[Lokadata.id]