KBRI Paris Gelar Kursus Belajar Bahasa Indonesia Bagi Masyarakar Internasional
Font: Ukuran: - +
Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Paris, Prof Warsito dan para peserta Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). [Foto: Atdikbud KBRI Paris]
DIALEKSIS.COM | Dunia - Kursus Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) kembali digelar secara daring semester ini. Namun, karena kondisi Paris masih dalam pembatasan aktivitas publik dan pemberlakuan jam malam karena gelombang kedua Covid-19, hal ini menjadi pertimbangan utama, kursus BIPA tidak dilakukan di ruang Balai Desa, KBRI Paris seperti biasanya.
Semester ini merupakan semester kedua pelaksanaan kursus BIPA secara daring. Evaluasi tahun lalu, dari pelaksanaan kursus daring adalah adaptasi bagi peserta maupun pengajar serta kesulitan.
Karena masa Covid di Prancis ini sudah sejak awal tahun, semua komunitas telah terdorong untuk beradaptasi dalam bekerja dan belajar secara daring. Sehingga, kendala semester lalu pun tidak lagi terjadi.
Menurut Prof. Warsito, selaku Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Paris, pelaksanaan kursus BIPA secara daring justru membuka kesempatan bagi peserta di luar Paris bahkan luar Prancis untuk ikut belajar. “Semester lalu, ada peserta yang berasal dari Inggris.
Semester ini bahkan ada peserta dari Swedia, Irlandia, dan Belgia. Beberapa peserta juga berasal dari luar Paris seperti Toulouse, Marseille, Orleans, Bordeaux dan Strasbourg,” ungkapnya.
Semester ini, kursus BIPA dibuka untuk kelas pemula dan kelas lanjutan serta diikuti lebih dari 58 peserta yang mayoritas berusia 20-40 tahun. Kursus dimulai pukul 18.30 hingga 20.30 setiap Rabu dan Jumat, masing-masing sebanyak 10 kali pertemuan.
Ibu Kelly, peserta kursus dari Belgia mengatakan, sudah lama berminat mempelajari Bahasa Indonesia, namun kesulitan karena sebelumnya harus datang ke kedutaan.
Peserta yang lain, Valentin El Sayed dari Toulouse, kota berjarak sekitar 700 km dari Paris ke arah selatan, yang berprofesi sebagai dosen, mengatakan ketertarikannya kepada Bahasa Indonesia dikarenakan keinginan menjalin kerjasama riset dengan institusi di Indonesia.
Latar belakang profesi peserta kursus pun bermacam-macam. Profesi manajer mendominasi sebanyak 27%, pelajar 24% dan peserta lainnya berlatar belakang konsultan, engineer dan seniman [Rakyatmerdeka].
Suasana pembelajaran di ketiga kelas BIPA berlangsung secara lancar dan penuh antusias dari para peserta. Para peserta juga mengapresiasi pengajar BIPA yang memiliki kemampuan mendampingi peserta dengan baik.
- AS: Jaringan Komputer Pemerintah Sedang Berusaha Disusupi Peretas Rusia
- Jika Normalisasi dengan Israel, Putra Mahkota Saudi Akan Dibunuh Rakyatnya
- Peneliti Universitas New York Pasien Corona Dirawat di RS Kecil Kemungkinan Meninggal
- Langkah Tepat Menlu Retno Mencari Vaksin Untuk Penuhi Kebutuhan Indonesia