Kemlu RI: Ada Perkembangan Penelusuran Eril Anak RK di Swiss
Font: Ukuran: - +
Instagram.com/@ataliapr
DIALEKSIS.COM | Dunia - Kementerian Luar Negeri RI menyatakan ada perkembangan terkait penemuan anak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang hilang di Sungai Aare, Emmeril Kahn Mumtadz (Eril).
Pernyataan itu diungkap Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kemlu, Judha Nugraha, saat konferensi pers rutin secara daring pada Kamis (9/6).
"Terkait dengan progres [perkembangan] penemuan Eril di Bern dapat kami sampaikan memang ada progres," kata Judha.
Namun, Judha tak memberikan rincian lebih lanjut. Ia hanya mengatakan saat ini Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bern masih menunggu konfirmasi dan informasi terkait dari kepolisian Bern.
"Jika telah mendapat informasi secara resmi kami akan sampaikan secara khusus nanti rencananya dari KBRI Bern akan mengadakan sesi pres briefing [konferensi pers] khusus," jelas dia.
Dilansir pemberitaan CNNIndonesia.com, Duta Besar Republik Indonesia untuk Swiss, Muliaman Hadad, untuk meminta konfirmasi terkait penemuan Eril. Namun yang bersangkutan belum merespons.
Sebelumnya, beredar kabar Eril sudah ditemukan. Di samping itu, Ridwan Kamil mengajukan cuti selama 10 hari untuk kembali ke Swiss. Kabar cuti RK dikonfirmasi oleh Kapuspen Kementerian Dalam Negeri, Benny Irawan.
"Ya Pak Gubernur ajukan cuti kembali. Jadi tujuan cuti beliau ke Swiss ya. Mulai tanggal 9 sampai 19 Juni," kata Benny dilansir CNNIndonesia.com.
Sebelumnya, Eril dilaporkan hilang saat berenang di sungai Aere pada 26 Mei lalu. Ia diduga terseret arus sungai yang cukup deras. Akhir pekan lalu, Ridwan Kamil dan istrinya, Atalia Praratya, sudah mengikhlaskan dan meyakini bahwa Eril telah meninggal.
Meski sudah diyakini meninggal, pencarian Eril terus dilakukan sampai jasadnya ditemukan. Hingga kini, tercatat upaya pencarian Eril memasuki hari ke-14. Pencarian itu telah mencakup 30 km dari area Sungai Aare.
Selama menjalankan misi pencarian pihak berwenang Swiss mengerahkan drone, penyelam, kapal, anjing pelacak, atau teknologi yang dianggap mampu membantu. Namun, alat ini tak seluruhnya diterjunkan, melainkan mempertimbangkan kondisi cuaca di sekitar sungai.
Proses pencarian Eril juga melibatkan sejumlah unit dari kepolisian dan pihak berwenang lain. Mulai dari polisi sungai atau maritim, polisi nasional, polisi medis, dan petugas pemadam kebakaran [cnnindonesia.com].