Petugas darurat di lokasi kecelakaan kereta penumpang yang tergelincir di dekat Riedlingen, Jerman, pada hari Senin (28/7/2025). [Foto: Ronald Wittek/EPA]
DIALEKSIS.COM | Jerman - Sebuah kereta penumpang yang membawa 100 orang tergelincir di Jerman, menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai puluhan lainnya, menurut para pejabat.
Kecelakaan itu terjadi pada Minggu (27/7/2025) malam di kawasan hutan dekat kota Riedlingen di negara bagian Baden-Württemberg barat daya, sekitar 158 km (98 mil) di sebelah barat kota München.
Charlotte Ziller, kepala pemadam kebakaran distrik, mengatakan kepada wartawan bahwa ketiga korban termasuk masinis kereta dan seorang karyawan operator kereta api milik negara Jerman, Deutsche Bahn.
Ia mengatakan 50 orang terluka dalam kecelakaan itu, 25 di antaranya luka parah.
Deutsche Bahn mengonfirmasi beberapa kematian dan sejumlah luka, dan mengatakan bahwa dua gerbong kereta tergelincir "karena alasan yang belum diketahui".
Pihak berwenang saat ini sedang menyelidiki keadaan kecelakaan tersebut, kata operator, dan lalu lintas telah dihentikan di sepanjang rute sepanjang 40 km (25 mil).
Thomas Strobl, menteri dalam negeri negara bagian Baden-Württemberg, mengatakan badai dahsyat telah melanda wilayah tersebut sebelumnya, dan para penyelidik sedang menyelidiki apakah hujan tersebut menyebabkan kecelakaan tersebut.
“Hujan deras telah turun di sini, jadi tidak dapat dikesampingkan kemungkinan bahwa hujan deras dan kecelakaan tanah longsor terkait mungkin menjadi penyebabnya,” ujarnya. “Namun, saat ini hal ini masih dalam penyelidikan.”
Kereta api tersebut sedang dalam perjalanan dari kota Sigmaringen ke kota Ulm ketika tergelincir.
Dalam sebuah unggahan di media sosial, Kanselir Jerman Friedrich Merz menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban tewas.
Ia menambahkan bahwa ia telah berkomunikasi erat dengan menteri dalam negeri dan menteri transportasi, dan telah meminta mereka untuk “memberikan semua dukungan yang dibutuhkan layanan darurat”.
Rekaman dari lokasi kecelakaan menunjukkan gerbong kereta berwarna kuning dan abu-abu tergeletak miring, sementara petugas pemadam kebakaran dan layanan darurat berusaha menyelamatkan para penumpang.
Menurut stasiun televisi lokal SWR, helikopter tiba tak lama setelah kecelakaan untuk mengangkut korban luka ke rumah sakit di daerah tersebut, dan dokter darurat dari rumah sakit terdekat telah disiagakan.
Richard Lutz, CEO Deutsche Bahn, mengatakan ia akan mengunjungi lokasi kecelakaan pada hari Senin.
Ia mengatakan bahwa operator sangat terkejut dan berduka atas kecelakaan tersebut, dan berterima kasih kepada semua layanan darurat dan relawan di lokasi.
“Simpati dan belasungkawa saya yang tulus kepada keluarga korban. Saya mendoakan agar para korban luka cepat pulih sepenuhnya,” tambahnya.
Operator kereta api telah menyediakan hotline khusus gratis bagi mereka yang terdampak dan keluarga mereka, menurut kantor berita resmi DPA. Pendeta dan psikolog darurat juga tersedia bagi para penumpang dan karyawan yang terdampak, tambahnya.
Transportasi Jerman kerap dikritik penumpang karena infrastrukturnya yang ketinggalan zaman, sehingga para penumpang sering mengalami keterlambatan kereta dan berbagai masalah teknis.
Pemerintah telah berjanji untuk menginvestasikan ratusan miliar euro selama beberapa tahun ke depan, khususnya untuk memodernisasi infrastruktur.
Pada Juni 2022, sebuah kereta tergelincir di dekat resor Alpen Bavaria di Jerman selatan, menewaskan empat orang dan melukai puluhan lainnya.
Kecelakaan kereta api paling mematikan di Jerman terjadi pada tahun 1998 ketika sebuah kereta berkecepatan tinggi yang dioperasikan oleh Deutsche Bahn milik negara tergelincir di Eschede, Niedersachsen, menewaskan 101 orang.
Perjalanan dengan kereta api di Jerman masih jauh lebih aman daripada perjalanan dengan mobil, dengan 2.770 orang tewas dalam kecelakaan di jalan raya Jerman pada tahun 2024, menurut Kantor Statistik Federal Jerman. [Aljazeera]
Sebelumnya
