Kerusuhan Masih Berkecamuk di Hari Keempat, Hampir 1000 Orang Ditangkap di Prancis
Font: Ukuran: - +
Asap mengepul dari kendaraan yang terbakar setelah bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi di Toulouse, Prancis, pada 28 Juni 2023. [Foto: Timothee Forget/Reuters]
DIALEKSIS.COM | Dunia - Kerusuhan telah meletus di kota-kota di sekitar Prancis untuk malam keempat meskipun polisi dikerahkan secara besar-besaran, dengan mobil dan bangunan dibakar, toko dijarah dan lebih dari 900 orang ditangkap, ketika keluarga dan teman bersiap untuk menguburkan remaja berusia 17 tahun yang dibunuh oleh polisi.
Pemerintah menyatakan kekerasan mulai berkurang berkat langkah-langkah keamanan yang lebih ketat, tetapi kerusakan tetap meluas dan kekerasan juga meletus di beberapa wilayah seberang laut Prancis, di mana seorang pria berusia 54 tahun tewas setelah terkena peluru nyasar di Guyana Prancis.
Kementerian dalam negeri mengumumkan 994 penangkapan di seluruh Prancis pada Sabtu (1/7/2023) pagi.
Sekitar 45.000 petugas polisi yang didukung oleh kendaraan lapis baja ringan dikerahkan pada hari Jumat, tapi meskipun operasi keamanan pada level tinggi, penjarahan dan kerusuhan terjadi di Kota Lyon, Marseille dan Grenoble dengan sekelompok pemuda yang menjarah toko, membakar dan melempari petugas dengan proyektil.
Meskipun berulang kali pemerintah menyerukan agar tenang, tetap terjadi kekerasan pada Jumat siang di beberapa daerah.
Sebuah toko Apple dijarah di kota timur Strasbourg, di mana polisi menembakkan gas air mata, dan jendela gerai makanan cepat saji dihancurkan di pusat perbelanjaan di daerah Paris, di mana petugas juga memukul mundur orang yang mencoba masuk ke toko yang tutup.
Kota pelabuhan selatan Marseille mengalami pergolakan di malam kedua. Sebelum malam tiba, anak muda melemparkan proyektil, membakar dan menjarah toko, kata polisi, termasuk toko senjata tempat para penjarah mengambil senjata, dan seorang pria kemudian ditangkap dengan senapan berburu.
Walikota Marseille Benoit Payan menyerukan bala bantuan tentara Prancis dengan mengatakan "adegan penjarahan dan kekerasan tidak dapat diterima".
Sementara situasi tampak lebih tenang di Paris, pihak berwenang di Kota Lyon melaporkan para perusuh kembali membakar dan melempari polisi di pinggiran kota. Di pusat kota, polisi melakukan 31 penangkapan untuk menghentikan upaya penjarahan toko setelah protes tidak sah terhadap kekerasan polisi yang menarik sekitar 1.300 orang pada Jumat malam.
"Di Guyana Prancis, seorang pria berusia 54 tahun tewas oleh peluru nyasar pada Kamis malam ketika perusuh menembaki polisi di ibu kota, Cayenne," kata pihak berwenang.
Di pulau kecil Reunion di Samudra Hindia, pengunjuk rasa membakar tempat sampah, melemparkan proyektil ke arah polisi, dan merusak mobil serta bangunan, kata para pejabat. Sekitar 150 petugas polisi dikerahkan di pulau tersebut pada Jumat malam. [Aljazeera]