Kritik Perang, Aktivis HAM Terkenal Rusia Dipenjara 2,5 Tahun
Font: Ukuran: - +
Aktivis lama Memorial, kelompok hak asasi manusia paling terkemuka di Rusia, dan aktivis hak asasi manusia Oleg Orlov berbicara dalam wawancara AFP di Moskow pada 29 Maret 2022. [Foto: Yuri Kadobnov/AFP via Getty Images]
DIALEKSIS.COM | Moskow - Salah satu pembela HAM paling terkenal di Rusia dijatuhi hukuman dua setengah tahun penjara oleh pengadilan Moskow pada hari Selasa (27/2/2024), karena mengkritik perang di Ukraina, di tengah tindakan keras yang terus dilakukan Kremlin terhadap perbedaan pendapat.
Oleg Orlov (70) telah lama menjadi tokoh utama dalam gerakan hak asasi manusia di Rusia dan merupakan kritikus yang tak kenal takut terhadap penindasan di bawah Presiden Vladimir Putin. Dia selama dua dekade menjadi salah satu pemimpin kelompok hak asasi Memorial, yang memperingati para korban penindasan politik dan pada tahun 2022 menerima Hadiah Nobel Perdamaian sebelum dilarang di Rusia.
Dia dijatuhi hukuman karena sebuah opini di sebuah surat kabar Perancis yang mengutuk perang di Ukraina dan mengkritik rezim Rusia saat ini sebagai rezim yang “fasis.”
Dia dihukum berdasarkan undang-undang yang diberlakukan setelah dimulainya invasi besar-besaran Rusia yang melarang “mendiskreditkan angkatan bersenjata Rusia” dan yang digunakan untuk mengkriminalisasi kritik terhadap perang atau kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukan Rusia.
Mahkamah Agung Rusia memerintahkan penutupan Memorial pada tahun 2021, yang dipandang oleh banyak pengamat sebagai momen penting dalam tindakan keras Putin terhadap kebebasan di negara tersebut. [abc news]