Langkah Berani Putin: Rusia Menguasai Kota Strategis di Ukraina
Font: Ukuran: - +
Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: Reuters/SPUTNIK
DIALEKSIS.COM | Dunia - Perang antara Rusia dan Ukraina terus berkecamuk. Saat memasuki peringatan 2 tahun konflik, keduanya masih terlibat dalam serangan balasan serta upaya merebut wilayah satu sama lain.
Dalam perkembangan terkini, Rusia berhasil mengendalikan sebuah kota yang berada di garis depan medan perang, yaitu Avdiivka. Panglima militer Ukraina mengungkapkan pada hari Sabtu (17/2/2024) bahwa pasukannya telah mundur dari kota tersebut setelah pertempuran sengit yang berlangsung berbulan-bulan.
Meskipun Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa pasukan Ukraina masih berada di pabrik di Avdiivka, kemajuan yang dicapai di kota tersebut merupakan kemajuan terbesar bagi Moskow sejak merebut kota Bakhmut pada bulan Mei tahun sebelumnya.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyebut penaklukan Avdiivka sebagai "kemenangan penting". Hal ini tidak lain karena perebutan tersebut terjadi di tengah kekurangan amunisi yang akut di Ukraina, sementara bantuan militer dari Amerika Serikat (AS) ke Kyiv terhambat di Kongres selama berbulan-bulan.
Peristiwa ini juga menjadi indikasi yang jelas tentang bagaimana gelombang perang telah memberi keuntungan bagi Moskow setelah upaya serangan balasan Ukraina gagal menembus garis pertahanan Rusia tahun sebelumnya.
"Kepala negara mengucapkan selamat kepada tentara Rusia atas pencapaian ini, yang merupakan kemenangan penting," demikian pernyataan dari Kremlin yang dikutip oleh Reuters.
Perebutan kota ini kemungkinan akan memberikan dorongan moral bagi Rusia menjelang pemilihan Putin untuk kembali menjabat pada bulan depan. Sejauh ini, beberapa pengamat mengindikasikan bahwa Putin hampir pasti akan memenangkan pemilihan tersebut.
Tindakan ini juga dianggap sebagai upaya lain untuk mengokohkan kekuasaan Moskow di pusat regional Donetsk, yang terletak sekitar 20 km ke arah timur, dan telah dikuasai oleh pasukan Rusia dan pro-Rusia sejak tahun 2014.
Rusia belum mengungkapkan detail mengenai kerugian yang mereka alami dalam pertempuran yang brutal tersebut. Namun, pejabat Ukraina dan analis militer Barat menegaskan bahwa kemajuan yang dicapai oleh Rusia pasti dibayar dengan kerugian yang besar dalam hal personel dan kendaraan lapis baja.
Melalui saluran Telegramnya, Putin memberikan penghormatan kepada para tentara yang gugur dalam kampanye tersebut, dengan mengatakan: "Kemuliaan abadi bagi para pahlawan yang tewas dalam menjalankan tugas operasi militer khusus!"
Di sisi lain, tampaknya Rusia masih belum sepenuhnya menguasai pabrik minuman dan kimia di Avdiivka di tepi barat laut kota tersebut. Pabrik tersebut telah dikenal sebagai benteng terakhir bagi Ukraina di Avdiivka.
"Langkah-langkah telah diambil untuk sepenuhnya membersihkan kota dari militan dan memblokir unit Ukraina yang telah meninggalkan kota dan berada di Pabrik Kokas dan Kimia Avdiivka," kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, melalui video yang dipublikasikan di saluran Telegram kementerian.
Sementara itu, Presiden AS, Joe Biden, minggu ini memperingatkan bahwa Avdiivka bisa jatuh ke tangan Rusia karena kekurangan amunisi yang dialami oleh pasukan Ukraina. Kondisi ini muncul setelah penolakan Kongres dari Partai Republik selama berbulan-bulan terhadap paket bantuan militer baru dari AS untuk Kyiv.
Pernyataan dari Gedung Putih pada hari Sabtu menegaskan bahwa Biden telah menelepon Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, untuk menegaskan komitmen Washington untuk terus mendukung Ukraina dan kembali menekankan perlunya Kongres untuk segera menyetujui paket bantuan militer bagi pasukan Ukraina.